Tabloidbnn.info. Palangka Raya – Seorang pegawai di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, berinisial B (23), menjadi korban penipuan dan pengancaman oleh seseorang yang mengaku sebagai anggota polisi.
Awalnya seorang pegawai inisial B berkenalan dengan pelaku, melalui aplikasi TikTok, lalu berlanjut ke pertukaran nomor WhatsApp dan Instagram. Pelaku yang mengaku berdinas di Polres Pasuruan, Polda Jatim, kemudian merayu B untuk menjalin hubungan asmara dan mengajaknya melakukan video call sex (VCS).
Setelah melakukan VCS, pelaku kemudian beralasan bahwa handphonenya disita karena razia Propam, dan terdapat video syur B di dalamnya. Keesokan harinya, B dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai atasan pelaku, meminta uang tebusan sebesar Rp 10 juta agar video tersebut tidak disebarluaskan.
B yang ketakutan dan tidak memiliki uang tersebut, akhirnya menceritakan kejadian tersebut kepada Ketua Tim Virtual Police, Ipda Shamsuddin atau yang dikenal sebagai Cak Sam. Iapun kemudian melakukan profiling terhadap akun media sosial pelaku.
Hasilnya, akun tersebut ternyata palsu dan menggunakan foto profil seorang personel kepolisian, lebih mengejutkan lagi, pelaku diketahui berada di Pulau Sumatera, katanya, Selasa, 11 Maret 2025.
Setelah diidentifikasi, pelaku diberi peringatan keras atas tindakannya yang melanggar hukum, yaitu menyebarkan video pornografi dan melakukan pemerasan.
Atas peringatan keras dari Cak Sam, pelaku akhirnya mengurungkan niatnya untuk menyebarkan video B dan menghapus video tersebut dari gawainya.
Dengan adanya kasus ini, menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati, dalam berinteraksi di media sosial, khususnya dalam berkenalan dengan orang yang belum pernah bertemu secara langsung ujar cak Sam.
Cak Sam memberikan pesan penting kepada masyarakat,agar tidak mudah terbujuk rayu dan melakukan VCS dengan orang yang baru dikenal di media sosial.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap akun-akun palsu yang menggunakan foto profil orang lain, banyak kasus serupa yang terjadi, dan penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati.
Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat, tentang pentingnya berhati-hati dalam berinteraksi di dunia maya, masyarakat diimbau untuk lebih selektif dalam memilih teman dan selalu waspada terhadap modus-modus penipuan online yang semakin beragam sekarang ini ungkap cak Sam.
Pentingnya edukasi dan literasi digital bagi masyarakat untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa mendatang, agar tidak ada lagi masyarkat yang menjadi sasaran modus penipuan yang sering terjadi di Kalteng ini tutup cak Sam.