Tabloidbnn.info. Papua Pegunungan. Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Kodap III Ndugama Derakma menyatakan perang terbuka dengan TNI-Polri usai kehilangan sejumlah anggotanya.
Mereka mengklaim telah mengerahkan tiga Komando Wilayah Pertahanan (Kowip) dan 13 batalion untuk melakukan operasi militer di wilayah adat Lapago, Papua Pegunungan.
Informasi ini disampaikan dalam siaran pers Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB yang diterima pada Senin (19/5/2025). Kelompok bersenjata ini juga mengeluarkan tujuh poin pernyataan yang ditujukan kepada pihak-pihak terkait, termasuk masyarakat sipil.
Berikut tujuh poin pernyataan TPNPB Kodap III yang wajib diketahui, termasuk pengelola maskapai penerbangan.
Untuk Gereja dan HAM kami terima kasih waktu mulai hari (Senin, 19 Mei 2025) untuk mengeluarkan mayat anggota TNI yang ditembak di Kurima. Jika tidak, semua aktivitas Kali Baliem dan Wamena Kota kami tutup.
Mobil lintas Yalimo, Tolikara, Lani Jaya dan Nduga yang memuat masyarakat sipil, kaca mobil harus kasih turun dan tidak boleh menutup kaca atau terpal.
Bagi warga sipil yang menggunakan motor, helm dibuka dan gaya tidak boleh seperti TNI/POLRI ataupun TPNPB-OPM.
Siapapun yang melintasi wilayah operasi kami, kami akan sita HP
Kami sudah menjadi korban di ibu kota provinsi Papua Pegunungan, maka kami tidak akan mundur.
Untuk penerbangan udara, orang asli Papua tidak boleh menerbangkan pesawat di daerah perang, kami siap menembak.
Semua senjata milik Kodap III Ndugama Derakma semuanya sudah ada di Wamena dan kami siap lumpuhkan kota Wamena.
Jubir TPNPB Sebby Sambom menegaskan wilayah operasi mencakup Wamena, Yahukimo, dan Yalimo. Ia memperingatkan warga sipil agar tidak melintasi wilayah tersebut untuk menghindari potensi risiko keamanan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara TPNPB Sebby Sambom serta sejumlah pemimpin kelompok yaitu Jenderal Goliath Tabuni (Panglima Tertinggi), Letjen Melkisedek Awom (Wakil Panglima), Mayjen Terianus Satto (Kepala Staf Umum), dan Mayjen Lekagak Telenggen (Komandan Operasi Umum).(red)