Pemerintah Aceh Diminta Pertahankan Empat Pulau Di Kawasan Aceh Singkil

  • Bagikan

Tabloidbnn.info | Aceh Tamiang – Sekertaris Umum Pengurus Cabang (PC) Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Kabupaten Aceh Tamiang, Nanda Wan Prayuda, S.T. meminta agar Pemerintah Aceh segera mengambil tindakan tegas untuk mempertahankan empat pulau yang berada di kawasan Kabupaten Aceh Singkil.

Hal itu disampaikan Sekertaris Umum Pengurus Cabang IKA PMII Aceh Tamiang, Nanda Wan Prayuda, S.T kepada tabloidbnn.info melalui pesan WhatsAppnya di Karang Baru, Senin, (9/6/2025) sore.

Dijelaskannya, keempat pulau tersebut meliputi Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek yang memiliki potensi strategis dari segi kedaulatan, ekonomi, dan budaya.

Ia juga menilai, lemahnya pengawasan serta minimnya kehadiran Pemerintah Aceh di wilayah kepulauan tersebut sehingga menimbulkan sengketa batas wilayah, akan timbulnya eksploitasi sumber daya secara ilegal, dan pengabaian hak-hak masyarakat pesisir, sebutnya.

Menurutnya, keberadaan keempat pulau tersebut sebagai bagian yang tak terpisahkan dari tanah Aceh yang harus dijaga sampai titik terakhir.

Pemerintah Aceh tidak boleh lengah terhadap potensi ancaman klaim wilayah maupun eksploitasi dari pihak luar,” tegas Nanda.

Apalagi, keempat pulau ini menyimpan potensi besar dalam bidang pariwisata bahari, perikanan, dan konservasi alam yang belum tergarap Secara optimal.

Selain itu, pulau-pulau tersebut juga dihuni oleh masyarakat lokal yang menggantungkan hidupnya pada laut dan memiliki kearifan lokal yang harus dilestarikan.

Oleh karena itu, ia mendesak Pemerintah Aceh untuk Menetapkan status kawasan strategis daerah (KSD) terhadap ke empat pulau tersebut dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat, terutama Kemendagri, KKP, dan TNI AL, untuk memperkuat batas wilayah dan pengamanan laut.

Kemudian Pemerintah Aceh juga diminta untuk meningkatkan kehadirannya , baik infrastruktur dan layanan dasar, seperti pos pengawasan, dermaga, serta fasilitas pendidikan dan kesehatan. Pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan berkelanjutan dan pelestarian ekosistem.

“Saya akan terus mengawal isu ini sebagai bagian dari jihad keilmuan dan sosial. Aceh tidak boleh kehilangan wilayahnya karena kelalaian pengelolaan,” tambahnya.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat sipil, aktivis lingkungan, dan mahasiswa untuk bersatu menjaga kedaulatan Aceh, khususnya di wilayah pesisir dan kepulauan, harap Sekertaris Umum Pengurus Cabang IKA PMII Aceh Tamiang, Nanda Wan Prayuda, S.T.

Penulis: Abdul Karim
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *