Tabloidbnn.info. Timika.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjadikan Timika, Papua Tengah dan Kabupaten Keerom, Papua sebagai contoh pemberian obat malaria secara massal.
Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam “9th Asia Pacific Leaders’ Summit on Malaria” di Badung, Bali, Selasa, mengatakan memperkenalkan obat malaria ini sebagai langkah pencegahan penyebaran kasus.
“Program ini terbukti mampu menurunkan sekitar 50 persen angka kejadian, namun biayanya cukup tinggi jadi kami sedang meninjau kembali apakah secara ekonomi program ini masuk akal atau tidak,” katanya.
Dia menjelaskan efektivitas biaya harus dilakukan mengingat penyebaran obat malaria dilakukan secara besar-besaran ke seluruh populasi di Timika dan Keerom.
Selain menyebarkan obat malaria, ia juga fokus pada program pencegahan lainnya, seperti skrining, karena kawasan Papua menangani 90 persen kasus malaria di Indonesia.
Setiap tahun, Kementerian Kesehatan melakukan dua juta skrining, namun jika catatan WHO kasus malaria di Indonesia sekitar satu juta tahun setiap maka masih ada pekerjaan rumah untuk hal itu, karena skrining seharusnya dilakukan delapan juta pemeriksaan dalam setahun.
Berkat Global Fund, Kementerian Kesehatan mendapat bantuan pencegahan lain, yaitu dapat mendistribusikan kelambu berinsektisida tahan lama sebanyak 3,3 juta kelambu setiap dua dan tiga tahun.
“Kami berharap upaya ini jika diintensifkan dengan komitmen politik dan komitmen dari para pemimpin daerah, kita dapat menjadi anggota malaria pada tahun 2030,” ucapnya.
Untuk langkah lanjutannya, yaitu pemberian vaksin, dia mengakui bahwa Indonesia masih berkembang karena saat ini tersedia produk baru untuk negara-negara di Afrika.
Ia mengatakan upaya mulai dari fokus di Timika dan Keerom hingga pencegahan lainnya ini dilakukan dengan melihat tingginya catatan kasus gigitan nyamuk penyebab malaria, terutama di daerah hutan.
Malaria menempati urutan keempat penyakit menular teratas di Indonesia dengan rata-rata 500.000 kasus per tahun dan 150 kasus kematian di dunia.
Saat ini, dari 514 kabupaten di Indonesia, tercatat 407 daerah atau 79 persen sudah bebas malaria.(ant)