Tabloidbnn.info. Pangkalan Bun Kalteng, Kabar mengenai kondisi kesehatan salah satu tokoh adat terkemuka Kotawaringin Barat Pangeran Muasjidinsyah, menjadi perhatian masyarakat, Saat ini beliau sedang menjalani perawatan di RSUD Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun, setelah menderita sakit pada Jum,at lalu.
Pangeran Muasjidinsyah dikenal luas sebagai tokoh adat kesultanan Kutaringin yang sangat disegani, baik oleh masyarakat maupun kalangan pemerintah dan Forkopimda Kobar, Sosoknya dikenal bijaksana, ramah,dan selalu terbuka kepada siapa saja yang ingin bersilaturahmi ke kepadanya.
Gusti Yudi, anak kedua dari Pangeran Muasjidinsyah menyampaikan bahwa, kondisi ayahandanya saat ini mulai menunjukkan perkembangan positif.
Alhamdulillah, Ama (bapak) saya, sekarang kondisinya sudah mulai membaik walaupun masih lemas, beliau sudah bisa makan, ujar Gusti Yudi kepada awak media di RS Sultan Imanudin Kobar, Kamis 07/08/2025.
Kabar sakitnya Pangeran Muasjidinsyah ini juga menggugah empati sejumlah awak media yang bertugas di provinsi Kalteng dan wilayah Kobar, Empat orang wartawan, yakni Gusti Syahwani, Gusti Ahyar, Amat, dan Herman, menyempatkan diri untuk menjenguk beliau di rumah sakit baru-baru ini.
Gusti, Syahwani salah satu jurnalis, yang sekaligus kekerabatan kesultanan Kutaringin pangeran Muasjidinsyah, menyampaikan rasa haru dan do’a nya atas kesembuhan tokoh adat kesultanan Kutaringin tersebut.
Saya mengenal beliau sejak lama, Pangeran adalah sosok tokoh masyarakat dan tokoh adat yang berwibawa, dan sangat disegani, beliau juga sangat ramah terhadap siapa saja yang datang bersilahturahmi kepadanya, ungkap Gusti Syahwani.
Saya pribadi, keluarga dan rekan-rekan awak media, yang hadir ini, selalu mendo’akan beliau segera sembuh, dan sehat seperti sediakala, Semoga Allah SWT. mengangkat penyakit beliau, ucap Gusti Syahwani.
Kehadiran dan doa dari masyarakat terus mengalir untuk kesembuhan Pangeran Muasjidinsyah, Harapannya beliau bisa segera pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa, serta terus menjadi panutan bagi masyarakat Kotawaringin Barat, tutup Gusti Syahwani.
