Tabloidbnn.info | Aceh Tamiang – Secara Aklamasi Sugiono SH ditetapkan terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani (HKTI) Aceh Tamiang Periode 2025 – 2030.
Penetapan tersebut berlangsung pada Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) Himpunan Kerukunan Tani (HKTI) Aceh Tamiang bertempat di diruang pertemuan Kantor PUPL Kabupaten setempat, Sabtu, (11/1/2025) pagi.
Musyawarah Cabang Luar Biasa Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Kabupaten Aceh Tamiang kali ini mengangkat tema “Tata Kelola Organisasi Yang Baik Menjamin SDM
Yang Membawa Sektor Pertanian Maju dan Jaya”.
Diketahui Pelaksanaan Muscablub tersebut dipimpin langsung oleh Ketua HKTI Aceh, Dr. Ir Muhammad Zulfri, ST, MM, MT, IPM dan dipandu oleh Ketua Bidang Perdagangan industri Pertanian dan Perkebunan HKTI Aceh, Iswantara Adi Nugraha.
Dr. Ir Muhammad Zulfri dalam sambutannya menyampaikan berdasarkan surat nomor 05/HKTI -Aceh/1 -2025 mendapatkan bahwa Sugiono SH mendapat mandate untuk melakukan Konsolidasi dan hal – hal yang menyangkut dengan kegiatan HKTI serta mempersiapkan dan/atau memfasilitasi pelaksanaan Musyawarah Cabang Luar Biasa HKTI Aceh Tamiang.
Ia juga berpesan kepada Ketua HKTI Aceh Tamiang terpilih agar segera menyusun struktur kepengurusan HKTI Kabupaten Aceh Tamiang serta menyusun program kerja, pelantikan kepengurusan dan melakukan pembentukan kepengurusan dimasing-masing Kecamatan, tegasnya.
Dikesempatan itu, Sugiono, SH sebagai Ketua HKTI Aceh Tamiang periode 2025-2030 menyampaikan ucapan terimakasih atas proses pelaksanaan yang sudah berjalan lancar, walau dalam kondisi hujan.
Komitmen kawan-kawan untuk hadir merupakan bagian nyata dari Komitmennya dalam memajukan sector pertanian, Soliditas organisasi dan Sinergitas HKTI secara berjenjang menjadi kunci jawaban tentang keberadaan kita, akan bermanfaat atau hanya sekedar saja.
Komitmen kita kerja-kerja, HKTI harus bermanfaat dan memajukan sector pertanian di Kabupaten Aceh Tamiang, ungkap Sugiono SH yang akrab disapa Iik Sunyi.
Kegiatan tersebut juga turut dihadiri oleh 30 orang peserta masing-masing berasal dari organisasi tani, pegiat tani dan beberapa lembaga kegiatan pemberdayaan petani.