Diduga Asal Jadi Pembangunan Empat Gedung Baru SMAN 3Teluk Lecah di Kabupaten Bengkalis.

  • Bagikan

Tabloidbnn.info| Bengkalis-Empat Gedung baru SMAN 3 Teluk Lecah, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis Riau, pembangunan sara prasana empat Gedung baru sekolah ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Provinsi Riau.

Jumlah nilai anggaran yang digunakan senilai Rp.823.365000, menjadi pertanyaan publik, sebab pembangunan tidak memuaskan pihak penerima.

Pekerjaan tersebut tidak memberi, kenyamanan pada fisik bangunan. Sejumlah warga setempat memberi sorotan tentang, kejanggalan dalam proses lelang, serta penunjukan kontraktor yang diduga memiliki kedekatan dengan oknum, tertentu dari Pemerintah Daerah Provinsi Riau.

Warga sekitar menilai proyek ini sejak awal tidak berjalan transparan, sehingga menimbulkan kecurigaan bahwa ada kepentingan tertentu yang bermain dalam pelaksanaan ini. Kami melihat indikasi kuat bahwa proyek ini, sudah ditentukan atau sudah dikondisikan oleh pihak tertentu.

Kami selaku warga tempatan dengan penuh harapan, kepada tim audit dan pengawasan, agar turun melihat kejanggalan pada fisik bangunan yang sudah dibangun di sekolah SMAN 3 Teluk Lecah. Dan dengan anggaran yang sebesar ini agar benar-benar digunakan untuk kepentingan pendidikan, bukan untuk memperkaya, diri kontraktor bersangkutan, ucap salah satu warga yang tidak mau disebutkan nama nya.

Selain dugaan nepotisme kualitas pembangunan ini juga menjadi sorotan. Masyarakat mempertanyakan penggunaan material, yang diduga tidak sesuai spesifikasi. Jika dugaan ini benar, maka kualitas bangunan dikhawatirkan tidak akan bertahan lama, dan berpotensi merugikan merugikan keuangan negara, juga merugikan siswa/i serta tenaga pengajar, pungkas warga masyarakat tersebut.

Sementara itu pihak sekolah saat dikonfirmasi, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada serah terima resmi dari kontraktor ke pihak sekolah. Silakan dicek karena kami juga belum menerima serah terima, ucap perwakilan sekolah saat dikonfirmasi.

Lebih lanjut kontroversi juga muncul terkait pembangunan rumah dinas guru. Menyoroti bahwa rumah dinas tersebut tidak dilengkapi keramik serta toilet yang dibangun tanpa septic tank. Saat dikonfirmasi seorang pengawas proyek tersebut berinisial (BT) mengakui bahwa dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB),memang tidak mencantumkan pemasangan keramik dan septic tank, pungkasnya.

Hingga berita ini dipublikasikan/ diterbitkan, dari dinas terkait belum memberikan pernyataan resmi mengenai dugaan penyimpangan ini. Masyarakat berharap aparat penegak hukum serta lembaga pengawas segera turun tangan, untuk mengaudit proyek ini, dan memastikan pembangunan berjalan sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku.

Jika dugaan ini benar adanya terjadi, semakin menambah daftar panjang dugaan penyimpangan, dalam pengelolaan dana pendidikan. Publik berharap agar pengawasan terhadap anggaran pendidikan lebih diperketat. Guna mencegah praktik korupsi yang dapat merugikan, dibidang pendidikan dan masa depan siswa/i belajar dan mengajar.(Tarmizi/Tim).

Penulis: Tarmizi/timEditor: Redaksi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *