Disperindagkop Bireuen Memberikan Pelatihan Anyaman Produk

  • Bagikan

Tabloidbnn.Info Bireuen – Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kabupaten Bireuen. memberikan pelatihan pembuatan atau anyaman tikar dari daun pandan bagi masyarakat di kabupaten

Pelatihan ini diikuti 32 peserta pengrajin wanita dengan tujuan mampu berinovasi dalam menghasilkan produk. Pelatihan Teknis Kerajinan Tangan, Kegiatan dilaksanakan di Aula Wisma Jaya Bireuen berlangsung 1 – 4 Oktober Tahun 2024,

Acara bintek tersebut, di buka oleh Kadis Perindagkop Bireuen Irfan, S.Pd, M.Pd. Dalam sambutanya, mengatakan bahwa Pelatihan Ketrampilan Teknis Kerajinan Tangan yang kita, bukan sekedar sebuah kegiatan, akan tetapi merupakan langkah konkret untuk membangun kreativitas untuk melatih para ramaja putra dan dapat meningkatkan ketrampilan yang memiliki masing – masing profesi dan mareka ada yang potensi dibidang anyaman tikar daun pandan.

Dalam acara tersebut turut hadir, Sekretaris Daerah Kabupaten Bireuen, Para Asisten, Staf Ahli, Kepala Dinas, Badan dan Kantor, Instansi Lembaga Daerah dan Kepala Bagian Daerah Kabupaten Bireuen, Para Kasie Bidan Koperasi dan UKM, Narasumber, Para peserta pelatihan kerajinan tangan.

Selain itu menurut Irfan, Wilayah yang berpotensi dikembangkan anyaman daun pandan yaitu Kecamatan Pandrah, Bireuen karena kawasan itu terdapat tanaman pandan yang mudah dimamfaatkan oleh masyarakat.

Instruktur yang mendampingi dan memberikan materi pelatihan. Berbagai materi dasar diberikan dalam upaya merubah pola pikir dari para peserta sehingga benar-benar terbangun spirit berwirausaha dan peningkatan motivasi diri dalam mengembangkan produk-produk olahan dari anyaman pandan ini dapat dipasarkan dan menjadi produk yang bernilai ekonomis.

“Pelatihan anyaman itu dilaksanakan untuk membuat teknik produk yang lebih modern hasil kerajinan local, serta melestarikan produk anyaman pandan sebagai kearifan lokal yang selama ini masih dilakoni pengrajin, sekaligus menekan inflasi dan meningkatkan usaha mikro kecil menengah atau UMKM binaan Dispendagkop dan UKM Bireuen,” Terangnya.

Dalam kesempatan itu, Kabid Koperasi dan UKM Disdagperinkop, Dra. Cut Fikriah Sari Hanum.M.Si Kepada Wartawan, Selasa (1/10/2024), Menyebutkan, selama ini di Kabupaten sudah langka dicari, tanaman pandan sudah hampir punah. Barang-barang anyaman dari daun pandan menjadi langka.

“Anyaman ini merupakan warisan zaman kuno karena anyaman itu pernah dilakukan nenek moyang kita untuk melengkapi kebutuhan”.

Upaya penanaman pandan perlu digalakkan lagi. Masyarakat dan Pemerintah sama-sama bertanggung-jawab untuk melestarikan lingkungan dengan penanaman pohon pandan. Daunnya menjadi bahan anyaman yang mendatangkan uang, tetapi terutama menujukkan ciri khas budaya Kabupaten Bireuen. Ujarnya

Secara kultural, benda-benda adat yang biasa dibuat dari daun pandan sudah menjadi langka. Masyarakat beralih ke perabot dari plastik. Pengotoran lingkungan tak terhindarkan.

Dinas Perindagkop dan UKM Bireuen berinisiatif menumbuhkan kembali anyaman tikar di Aceh melalui pelatihan tersebut. Pelatihan ini tidak hanya bertujuan pelatihan itu dapat menumbuhkan kembali salah satu budaya Aceh yaitu menganyam tikar. Selain untuk meningkatkan ketrampilan praktis, juga untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan, kita ingin peserta tidak hanya menjadi pengrajin, tetapi juga akan menjadi pelaku usaha yang mandiri dan berdaya saing dengan begitu, kita bersama – sama dapat mendorong perekonomian lokal dan memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Bireuen. Sebut Irfan.(MZ)

Penulis: MuzakkirEditor: Zion Magdalena Silalahi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *