Ikuti Sosialisasi Penguatan Budaya Anti Korupsi, Hakim Sanjaya Tekankan Fungsi Kehumasan Dan Publikasi

  • Bagikan

Tabloidbnn.info – Tabalong, Kalsel – Bertempat di Balai Pertemuan Garuda, Kanwil Kemenkumham Kalsel yang dihadiri sejumlah perwakilan dari Unit Pelaksana Teknis di Kalimantan Selatan, pada Selasa, (12/11/2024), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tanjung mengikuti kegiatan Sosialisasi Penguatan Budaya Anti Korupsi serta Kehumasan dan Publikasi, dalam rangka memperkuat komitmen untuk menciptakan birokrasi yang bersih dan bebas dari korupsi serta meningkatkan kualitas komunikasi publik.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kalimantan Selatan Jumadi dalam sambutannya menerangkan bahwa penguatan budaya anti korupsi adalah salah satu langkah strategis yang harus terus didukung oleh seluruh jajaran pemerintahan, guna membangun pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

Kita harus berkomitmen untuk tidak memberi ruang sedikitpun bagi praktik korupsi dilingkungan kerja, dan penguatan budaya anti korupsi dimulai dari diri kita sebagai aparatur negara, lanjutnya.

Jumadi menekankan pentingnya kehumasan dan publikasi serta meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat, karena keberhasilan sebuah lembaga pemerintah sangat bergantung pada bagaimana cara berkomunikasi secara efektif dengan publik guna membangun kepercayaan masyarakat dan menciptakan citra positif lembaga, terangnya.

Sementara Kalapas Kelas IIB Tanjung, Hakim Sanjaya, menyampaikan bahwa partisipasi Lapas Tanjung dalam sosialisasi sangat penting sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan integritas dan profesionalisme seluruh pegawai di unit pemasyarakatan.

Hakim Sanjaya menambahkan bahwa sebagai aparatur negara yang berada digaris depan dalam pelayanan publik, memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga integritas dan menghindari segala bentuk praktik korupsi, dan sosialisai tersebut menjadi momentum sangat baik untuk mengingatkan kita tentang pentingnya membangun budaya anti korupsi di Lapas Tanjung, ungkapnya.

Hakim Sanjaya menekankan pentingnya pengelolaan komunikasi yang transparan dan responsif terhadap isu-isu yang berkembang di masyarakat, mengingat kehumasan bukan hanya soal mengelola citra, namun juga harus bisa memberikan informasi yang benar, jelas, dan bermanfaat bagi publik, serta mampu menjelaskan program dan kegiatan yang dilakukan kepada masyarakat, pungkasnya. (RIFA/Hapase)

Penulis: Rifa/HapaseEditor: Zion Magdalena Silalahi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *