Tabloidbnn.info – Kegagalan ekspor kerupuk mulieng atau emping melinjo dari Kabupaten Pidie ke Singapura, hal ini mendapat perhatian serius dari Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal ZA.
Setelah menerima informasi tersebut, Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA langsung meminta kepala karantina segera mencarikan solusi terkait emping melinjo Pidie yang ditolak imigrasi saat akan diekspor.
lnformasi gagalnya pengiriman 350 Kg kerupuk mulieng dari Pidie ke Singapura yang telah dilansir oleh awak media di Aceh pada, Minggu (3/11/2024).
Gagalnya pengiriman “ekspor” kerupuk mulieng (emping) dari Aceh ke S ingapura, menyebabkan keresahan pedagang bahkan petani produksi emping melinjo yang sudah bertahun – tahun di pasar warga ke kota Beureunuen dan Mutiara Raya serta sebagai daerah itu.
Pemerintah dalam hal ini Pj.Gubernur telah mengambil langkah – langkah cepat agar persoalan itu segera teratasi, dan kami mengapresiasi perhatian serius Pj.Gubernur Aceh yang meminta langsung Kepala Karantina segera mencari solusi terkait emping melinjo Pidie yang ditolak imigrasi saat akan diekspor.
Sementara itu Ketua Umum IMPM Mutiara Raya Zulmahdi Hasan yang juga sekretaris DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Aceh, kepada media ini mengatakan dalam hal ekspor emping melinjo yang sempat di tolak oleh imigrasi dan meminta kepada pihak terkait, agar mempermudah akses produk masyarakat, UMKM dalam pemasaran dan perdagangan, bahkan dilakukan pendampingan serta dapat mempromosi komoditi unggulan “Emping melinjo” bahkan sudah dikenal hingga mancanegara dan yang sudah punya pasar diluar negeri. Ujarnya
“Pemerintah Aceh perlu mengambil langkah strategis untuk produk lokal masyarakat perlu dipasarkan hingga mancanegara dan saat ini Emping melinjo sudah kenal di pasar diluar negeri “.
Tambahnya Zulmahdi Hasan yang juga wakil ketua Umum Kadin Aceh, menyampaikan bahwa dikadin Aceh sendiri telah beberapa kali menerima kunjungan kemitraan misi dagang luar Daerah juga luar negeri, dalam pertemuan dengan kemitraan tersebut telah dibahas beberapa hal tentang komoditi unggulan Aceh, dan lnsya Allah persoalan ini menjadi pengalaman bagi kita untuk bersama -sama dengan semua pihak ikut mendukung perdagangan komoditi unggulan Aceh go lntetnasional. Ungkap sekretaris Apindo Aceh itu. (mz)