Tabloidbnn.info | Aceh Tamiang.- Dua siswa SD Negeri 1 Tualang Cut Kabupaten Aceh Tamiang unjuk kemampuan karya sastranya di hadapan Pj Bupati Aceh Tamiang, Drs Asra, Ketua DPRK, Suprianto, ST serta sejumlah pejabat tinggi daerah itu, Selasa (3/9/2024).
Jinan dan Nafis dengan dialek dan berpakaian khas etnis Melayu Tamiang tampil berbalas pantun pada acara Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) Aceh ke-65 di lapangan sepak bola Tualang Cut Kecamatan Manyak Payed.
Dengan rasa percaya diri dan tak ada sedikitpun rasa canggung dalam penampilan dihadapan Pj. Bupati serta Ratusan penikmat pantun yang hadir, Jian dan Nafis terlihat lancar dalam diskusinya yang diiringi dengan beberapa bait pantun yang dipersembahkannya.
Jinan (9) merupakan siswa kelas IV SD Negeri 1 Tualang Cut, Putra sulung dari pasangan Ahmad Defi dan Fauziah Nur mengaku baru pertama kali tampil berpantun pada acara besar seperti ini.
Sementara itu, Nafis (11) yang juga siswa SD Negeri 1 Tualang Cut ini sudah Empat kali tampil di event besar tingkat Kabupaten Aceh Tamiang.
Siswa yang sudah menginjakkan kaki di kelas VI SD ini Cut merupakan boh hate sulung dari sebuah perkawinan antara Murtala dan Tengku Eva Damayanti.
Ditanya siapa yang mengajari berpantun serta gaya saat tampil dihadapan para pejabat, kedua bocah cilik (bocil) pemilik talenta seni Melayu Tamiang ini mengaku dididik dan ditempah menjadi tukang pantun oleh salah seorang guru SD Negeri 1 Tualang Cut.
“Yang ajar kami berpantun, ibu Ervika Handayani, beliau ibu guru kami dikelas IV,” ujar duo berbakat ini.
Dikonfirmasi, Ervika Handayani, SPd yang berprofesi sebagai pendidik di SDN 1 Tualang Cut ini mengutarakan sedikit kendalanya dalam membuat pantun, Ervika menjelaskan hal itu dirasakan karena dirinya dilahirkan bukan dari etnis melayu Tamiang.
“Kesulitannya hanya satu, karena saya suku Jawa dan tidak menguasai bahasa Tamiang,” ujar Ervika.
Menurut orang yang berdomisili di Kota Langsa ini, pantun yang ia ciptakan dangan bahasa Indonesia ini harus di Translate ke bahasa melayu Tamiang melalui bantuan dari seorang sahabatnya.
” setelah di translate ke bahasa Tamiang, baru saya suguhkan ke Jinan dan Nafis untuk dihafalnya,” beber Ervika.
Atas jerih payah Ervika dalam mendidik Jian dan Nafis, setidaknya Ervika telah berhasil menghantarkan kedua bocah ini ketahap dasar menapak ke dunia seni dan budaya melayu Tamiang.
Ini merupakan bagian petikan bait pantun karya Ervika Handayani,
“Ikan baung tertangkap jala,
Dibawa pulang letak di pinggan,
Berdiri tegap di peringatan Hardikda,
Semangat merdeka untuk pendidikan”
Manyak Payed ade Putri Meuga Gema,
Terkenal dengan Putri Lindung Bulan,
Selamat Hardikda yang ke Enam Puluh Lima, Majulah Tamiang majulah pendidikan.
Saat berlangsungnya kegiatan, tampak hadir Pj. Bupati Aceh Tamiang, Drs Asra, Ketua DPRK Aceh Tamiang, Suprianto, Mantan Kadis Pendidikan Aceh Tamiang, Izwardi, Ketua Majelis Pendidikan Daerah Aceh Tamiang, Muttaqin serta sejumlah pejabat daerah lainnya.