Tabloidbnn.info. Sarmi. Struktur birokrasi pemerintahan daerah kabupaten Biak numfor perlu ditata kembali sistemnya karena tidak menyentuh masyarakat, malah terpuruk, hal tersebut dilihat juga pada tata kelola keuangan daerah yang tidak tertib, transparan, serta pelayanan publik yang tidak bagus, ungkap Johan Rumkorem selaku Politisi dan pemerhati kejahatan korupsi di tanah Papua.
Kata johan, memang benar, kami lihat ketiga calon bupati ini memiliki pengalaman yang berbeda-beda, kalau mau dilihat, mantan Bupati Biak atau petahana sudah bekerja maksimal, walapun masih ada kekurangan, kita tetap memberikan apresiasi kepada petahana. Kami melihat bahwa masih banyak persoalan yang terjadi dalam pemerintahan ini, ketidak terbukaan informasi soal Dana Desa, Otsus serta serta pengelolaan keuangan daerah itu yang menjadi masalah, rotasi pejabat eselon II, III dan IV juga menjadi persoalan, saya kira penetapan posisi eselon itu harus sesuai dengan kompetensinya, kalau salah penetapan posisi akan berdampak buruk pada pemerintahan kita, untuk itu, melalui latar belakang Pemerintah daerah yang tidak efektif, tertib dan transparan, Pemda ini membutuhkan seorang Pamong atau Birokrat untuk melihat masalah – masalah ini, menurut kami, Markus Mansnembra layak atau pantas memimpin pemda Biak, karena baru satu tahun menjabat sebagai Pj Bupati sarmi sudah ada perubahan, bukan kami sendiri saja yang melihat perubahan-perubahan di Sarmi, tetapi perubahan itu ditegaskan juga oleh 5 suku besar di Sarmi, mereka apresiasi kinerja mantan Pj. Bupati Sarmi yang telah membawa banyak perubahan dan perkembangan untuk daerahnya.
Contohnya, terobosan pada penataan sistem birokrasi serta kebijakan-kebijakan yang benar-benar menyentuh masyarakat menengah ke bawah, sampai ke akar rumput. Serta kerukunan antar umat beragama yang semakin terbangun dan solid.
Demikian juga ada pernyataan dari mantan Pj. Gubernur Papua atas keberhasilan mantan Pj Bupati Sarmi. Apresiasi itu disampaikan langsung oleh mantan Penjabat Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun yang mengapresiasi kinerja Penjabat Bupati Sarmi Markus O Mansenmbra yang berhasil menangani program strategis nasional dan daerah, diantaranya stunting, inflasi serta kemiskinan ekstrim.
Johan menambahkan, dari pantauan kami di lapangan sejak tahun 2023, Mantan Pj bupati menunjukan tren positifnya tentang pengendalian inflasi, ia juga telah mampu menekan angka kemiskinan ekstrem terendah di Papua dengan angka 0,27 persen,” ungkap johan.
Sementara untuk mengendalikan angka inflasi, Pemerintah Sarmi telah melakukan berbagai kegiatan, seperti subsidi guna menekan angka inflasi daerah, seperti contoh mengadakan pasar murah, karena dengan pasar murah dapat membantu ikut mengendalikan angka inflasi,” terangnya.
Pemerintahannya juga menyiapkan dana tak terduga pada APBD. Selain dari bencana atau tanggap darurat, anggaran tak terduga juga di siapkan untuk mengendalikan pengendalian inflasi. Kebijakannya juga menguntungkan masyarakat di sana, Ada harga beras normal 10.000, contohnya, beras naik 11.000, tapi pemda mensubsidi harganya supaya masyarakat tidak terganggu dengan kenaikan harga, hal ini muda untuk pemda mengendalikannya, tutur johan.
Untuk itu, saya kira persoalan-persoalan daerah seperti ini membutuhkan pemimpin yang paham persoalan, pemimpin yang benar-benar mengerti soal perencanaan daerah dan pengelolaan keuangan daerah, itu yang di butuhkan oleh masyarakat, supaya perputaran uang di daerah efektif dan meningkat kalau perputaran uang di daerah ini efektif, pasti jualan di pasar laku di jual, kita sendiri lihat kan? perputaran uang di daerah kita ini tidak efektif, sangat tidak efektif, lagian PAD kita turun drastis, menurut data yang kami peroleh 9 – 10 milyard, ini sudah tidak normal, pemda biak bertahan pada APBN dan Otsus, itupun otsus normal setelah pon, tapi untuk pendapat lainya tidak normal, makanya honor aparat, dan honor-honor lainya tidak dibayar karena itu tadi, PAD kita kecil, jadi saya kira persoalan-persoalan seperti ini, Mantan Pj Bupati Sarmi MOM yang layak pimpin Biak dan bisa menjawab itu kerna kalau kita lihat pada latar belakangnya, ia seorang birokrat tulen jadi paham soal pemerintahan, ia juga pernah menjabat sebagai Kadis PU, dan Sekda Biak numfor jadi paham masalah, tandasnya.
Saya kira calon bupati seperti SAMAKO juga punya pengalaman yang cukup, jadi sudah pasti persaingannya ketat, pada prinsipnya, ketiga calon kandidat di Biak numfor adalah anak adat asli Biak, jadi mari kita menjaga ucapan-ucapan kita, kita tidak boleh menyerang satu sama lainnya, kita harus memberikan pemahaman politik yang baik, santun dan bermartabat kepada publik, ketiga calon kandidat ini semestinya sama-sama uji Visi dan Misi serta program-program unggulan kepada masyarakat, jangan saling menyerang, karena tidak ada untungnya, kalau kita saling menyerang nanti terbawa-bawa ke dalam pemerintahan, akhirnya pemerintahan tidak berjalan baik, ungkapnya.
Mari kita sama-sama menjaga babe oser, saya kira ketiga calon bupati ini baik, ketiganya punya rekam jejaknya, tapi untuk merobah pemerintahan ini tidak muda membalik telapak tangan, pemerintahan ini membutuhkan seorang dokter yang benar-benar paham penyakitnya, jangan sampai pasiennya sakit malaria, lalu dikasih obat CTM, itu yang menjadi masalah, akhirnya pemerintahannya bukan sembuh tapi tambah sakit dan tidur-tiduran, tutup Johan.