Tabloidbnn.info- Bireuen. Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lhokseumawe memastikan bahwa oknum anggota TNI AL berpangkat Kelasi Dua (Klasi II) berinisial DI telah ditahan atas dugaan pembunuhan terhadap seorang agen mobil, Hasfiani alias Imam (35), di Kabupaten Aceh Utara.
Hal ini disampaikan oleh Komandan Detasemen Polisi Militer Angkatan Laut (Dandenpomal) Lanal Lhokseumawe, Mayor Laut (PM) Anggiat Napitulu, dalam konferensi pers yang digelar pada Senin sore, di Mako Lanal Pulo Rungkom, Aceh Utara, (17/03/2025).
“Memang benar dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh oknum anggota Lanal Lhokseumawe atas nama DI. Saat ini, terduga tersangka telah ditahan oleh Pomal dan masih dalam proses penyelidikan serta penyidikan,” Ujar Mayor Anggiat.
Ia menegaskan bahwa pihaknya akan menangani kasus ini secara transparan sesuai arahan pimpinan TNI Angkatan Laut.
“Proses hukum ini akan disampaikan secara terbuka dan tidak ada yang kami tutupi. Kami berjanji bahwa terduga pelaku nantinya akan diberikan sanksi dan hukuman seberat-beratnya sesuai dengan perbuatannya,” tambahnya.
Atas nama institusi, Mayor Anggiat juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban dan turut berbelasungkawa atas kejadian tersebut.
Dalam sesi tanya jawab dengan awak media, Mayor Anggiat menjelaskan bahwa kronologi lengkap kejadian masih dalam pendalaman lebih lanjut.
“Kami akan menjelaskan kronologi setelah penyidikan lebih lanjut terhadap tersangka. Saat ini, jenazah sudah diambil dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan fardu kifayah,” ungkapnya.
Ketika ditanya mengenai jumlah luka tembak yang dialami korban, ia mengatakan bahwa hal itu akan diketahui setelah hasil visum et repertum dikeluarkan oleh rumah sakit.
Sementara itu, terkait kemungkinan adanya tersangka lain, Mayor Anggiat menyebutkan bahwa sejauh ini baru satu tersangka yang teridentifikasi. “Dipastikan saat ini baru ini saja, belum ada yang lain,” Tegasnya Mayor Anggiat.
Mengenai motif di balik kasus ini, ia menyebut bahwa sementara ini hanya karena ingin menguasai kendaraan korban. “Selain itu, tidak ada motif lain,” Katanya.
Ketika ditanya apakah sebelum kejadian ada aksi penculikan yang dilakukan oleh tersangka, Mayor Anggiat membantahnya. “Tidak ada, hanya spontanitas yang dilakukan oleh tersangka. Tidak ada penculikan,” Ujarnya.
Sejumlah masyarakat mengaku sempat mendengar suara tembakan saat kejadian berlangsung. Menanggapi hal ini, ia hanya membenarkan bahwa suara tembakan memang demikian yang ada di media.
Mayor Anggiat meminta masyarakat untuk mempercayakan penanganan kasus ini kepada Polisi Militer Angkatan Laut.
“Kasus ini akan dibuka seterang-terangnya kepada masyarakat umum hingga nanti diadili di Mahkamah Militer,” Pungkasnya.
Kasus ini masih terus dikembangkan oleh pihak Pomal TNI AL, dan hasil penyelidikan lebih lanjut akan segera disampaikan kepada publik.(RED)