Terkait Isu Miring Di Puskesmas Simpang Kiri, Berikut Pengakuan Kapus dan Pasiennya

  • Bagikan

Ket: Foto Rekaman CCTV Saat Y(Pasien) Hendak Mengambil Obat Di Meja Apotek Puskesmas Simpang Kiri 

Tabloidbnn.info | Aceh Tamiang – Dugaan Isu miring yang beredar terkait penolakan pasien TBC di Puskesmas Simpang Kiri terdengar mencuat di sejumlah kalangan.

Guna untuk mendapatkan keterangan yang jelas, Wartawan http://tabloidbnn.info melakukan konfirmasi kepada Kepala Puskesmas Simpang Kiri hingga ke pasien penderita TBC, pada, Kamis, (1/5/2025).

Saat dikonfirmasi, Kepala Puskesmas Simpang Kiri, Ns. Adi Hapni. S.Kep di ruang kerjanya, ia mengatakan bahwa isu miring tentang penolakan pasien TBC di Puskesmas Simpang Kiri tersebut tidak benar dan tidak sesuai dengan informasi yang berkembang di masyarakat.

Dijelaskannya bahwa, pada Senin, 21 April 2025 pasien penderita TBC berinisial Y warga dusun Tualang Niat Kampung Selamat, Simpang Kiri Kecamatan Tenggulun datang ke Puskesmas Simpang Kiri sekitar pukul 09.23. Wib didampingi oleh isterinya untuk mengambil obat penyakit yang dideritanya.

Y(Pasien TBC) datang ke Puskesmas tetap dilayani dengan baik dan tidak ada penolakan, meskipun fasilitas kesehatan (faskes) pasien telah berpindah ke Klinik Keluarga Medika yang berada di dusun Tualang Niat dan tidak lagi di Puskesmas Simpang Kiri.

Diketahui, selama ini, Puskesmas Simpang Kiri merupakan faskes yang secara rutin memberikan pelayanan dan penanganan medis terhadap pasien yang menderita penyakit TB.

Y(pasien) juga telah berpindah faskes dari Puskesmas Simpang Kiri ke Klinik Keluarga Medika di Kampung Selamat, namun ketika Y ingin mengambil obat yang dibutuhkannya, Y langsung menuju ke Puskesmas Simpang Kiri dan tidak singgah ke Klinik Keluarga Medika sebagai tempat Fasilitas Kesehatan barunya, kata Adi Hapni.

Adi juga membantah jika dirinya diisukan menolak pasien penderita TBC untuk berobat, sembari menunjukkan data lengkap atas rekam jejak medis dan digital.

Kami memberikan pelayanan yang baik dan sesuai dengan standar kewajiban kepada pasien, terlebih lagi terhadap pasien TB paru yang menjadi pasien khusus dan prioritas.

“Dalam melayani pasien, pihak Puskesmas Simpang Kiri memiliki data lengkap, mulai dari data tertulis dan disertai rekaman CCTV saat pasien mengambil obat,” ungkap Kepala Puskesmas Simpang Kiri

Sementara itu, Y(pasien) saat ditemui wartawan di Desa Selamat, Kamis (1/5/2025), mengatakan bahwa pihak Puskesmas tidak pernah menolak untuk memberikan obat kepada dirinya.

Diakuinya bahwa setelah dari rumah, saya tidak singgah di Klinik Keluarga Medika, tapi saya langsung ke Puskesmas Simpang Kiri,” ungkap Y.

Namun, karena saya tidak membawa surat rujukan dari klinik untuk pengambilan obat di Puskesmas Simpang Kiri, saya disarankan oleh kepala Puskesmas untuk kembali ke Klinik Keluarga Medika serta menyampaikan kepada dokter D agar menghubungi Kepala Puskesmas, kata Pasien.

Pasien juga menepis dan mengaku tidak pernah mengatakan bahwa pihak Puskesmas menolak untuk memberikan obat kepada dirinya.

Selama ini saya berobat rutin di Puskesmas, sampai kemarin terakhir saya berobat ke Puskesmas, saya tidak pernah ditolak, saya selalu dilayani dengan Baik, kata pasien.

Jadi Puskesmas tetap memberikan pelayanan dengan baik, hanya saja, karena saya sudah berpindah faskes dan datang ke Puskesmas tidak membawa surat dari Klinik, saya hanya diminta untuk kembali ke Klinik agar dokter yang ada di Klinik menghubungi kepala Puskesmas, setelah itu saya tetap diberikan obat, Jadi saya tidak pernah ditolak saat berobat di Puskesmas Simpang Kiri,” ungkap Y.

Selanjutnya, untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut, wartawan tabloidbn.info menyambangi Klinik Keluarga Medika sebagai layanan faskes bagi pasien peserta BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, Namun Kliniknya terlihat sedang tutup.

Sesuai tulisan yang tertera di papan plank Klinik Keluarga Medika, “Hari Sabtu dan Minggu tutup”.

Penulis: Abdul Karim
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *