Hingga Hari ke-9, Freeport Terus Upayakan Evakuasi 7 Pekerja yang Terjebak di Tambang Bawah Tanah

  • Bagikan

Tabloidbnn.info.Timika, – Hingga hari kesembilan, Rabu (17/9) tujuh pekerja PT Freeport Indonesia yang terjebak di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC), Tembagapura, Mimika, Papua Tengah belum berhasil di evakuasi.

Freeport sendiri hingga saat ini terus berupaya melakukan evakuasi para pekerja yang terjebak usai longsor material basah pada Senin malam, 8 September 2025 lalu.

VP Corporate Communications Freeport, Katri Krisnati, menyebut tim penyelamat bekerja tanpa henti membuka akses menuju lokasi pekerja, termasuk dengan membuat jalur baru.

Upaya ini lanjutnya dilakukan bersama Inspektur Tambang Kementerian ESDM dengan dukungan MIND ID, Freeport McMoRan, pemerintah daerah, serta aparat kepolisian.

“Fokus kami adalah menyelamatkan tujuh pekerja yang terdampak insiden. Tim di lapangan menghadapi tantangan besar dan risiko keselamatan tinggi,” ujar Katri dalam keterangan tertulisnya.

Diterangkan proses evakuasi dilakukan dengan pengeboran ke sejumlah titik, penggunaan alat berat, hingga pemanfaatan drone untuk pemetaan area.

Komunikasi awal sempat terjadi melalui handy talkie (HT) dengan pekerja, namun kemudian terputus diduga karena baterai habis.

Untuk diketahui doari tujuh pekerja yang terjebak, lima merupakan WNI dan dua lainnya WNA asal Chili dan Afrika Selatan.

Longsor juga berdampak pada operasional tambang. Seluruh kegiatan di GBC dihentikan sementara, sehingga produksi Freeport Indonesia turun drastis.

Menurut Dirjen Migas Kementerian ESDM Tri Winarno, produksi perusahaan kini hanya berjalan sekitar 30 persen dari kapasitas normal.

Data mencatat, sebelum insiden GBC memproduksi sekitar 133.800 ton bijih per hari atau 64 persen dari total produksi Freeport Indonesia sebesar 208.356 ton per hari.

Sisanya berasal dari Deep Mill Level Zone (64.900 ton/hari) dan Big Gossan (8.000 ton/hari).

Pemerintah melalui Kementerian ESDM menyatakan terus memantau proses evakuasi.

Target awal agar titik keberadaan pekerja dapat dicapai dalam 30 jam pascakejadian belum tercapai karena kondisi material basah yang masih aktif dan menutup jalur evakuasi.

Hingga kini tim gabungan masih berupaya maksimal dengan dukungan doa dari berbagai pihak agar ketujuh pekerja dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat. (red)

Penulis: Redaksi/fpEditor: Redaksi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *