Kemenag Barito Timur Gelar Revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid

  • Bagikan

Tabloidbnn.info | Bartim – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Barito Timur menggelar kegiatan Revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) di aula Gedung Bersama LPTQ Tamiang Layang, Kecamatan Dusun Timur, Rabu (24/9/2025).

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Kemenag Barito Timur, H. Ahmadi, yang juga bertindak sebagai salah satu pemateri. Selain itu, hadir pula pemateri dari Dinas Kesehatan, Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta Kasi Bimas Islam Kemenag Barito Timur. Kegiatan diikuti oleh 36 peserta yang merupakan perwakilan dari 20 pengurus masjid diwilayah Barito Timur.

Dalam wawancara usai pembukaan, H. Ahmadi menjelaskan bahwa revitalisasi BKM merupakan program nasional dari Kementerian Agama yang bertujuan untuk memperkuat peran masjid, tidak hanya sebagai tempat ibadah, namun juga sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, pendidikan, hingga pengembangan ekonomi umat.

“Kegiatan ini menindaklanjuti surat edaran Dirjen Bimas Islam terkait pembenahan Badan Kesejahteraan Masjid yang selama ini dianggap mati suri,” ujar H. Ahmadi.

Ia menjelaskan, BKM yang awalnya berdiri pada tahun 1964 dengan nama Bakemas dan kemudian berubah menjadi BKM pada 1970, dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan kinerja yang stagnan. Melalui program revitalisasi, BKM diharapkan bisa kembali aktif dan berkontribusi nyata.

“Pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, Kementerian Agama melalui Dirjen Bimas Islam dihimbau untuk mengaktifkan kembali BKM, karena ini organisasi semi-pemerintah yang vital dalam pembinaan umat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ahmadi menegaskan bahwa masjid seharusnya tidak hanya difungsikan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan umat yang multifungsi. “Dengan revitalisasi BKM ini, masjid diharapkan mampu menjalankan fungsi ganda — sebagai tempat ibadah dan juga sebagai pusat kesejahteraan umat di sekitarnya,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Ustadz Jawawi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa masjid memiliki peran strategis dalam pemberdayaan umat. Ia menekankan pentingnya transformasi pengelolaan masjid agar bisa mengikuti dinamika zaman.

“Masjid harus hadir menjawab persoalan umat. BKM sebagai pengelola masjid perlu bertransformasi dan memperkuat kolaborasi antar BKM, serta mengedepankan tata kelola yang transparan dan akuntabel. Ini penting agar masjid bisa benar-benar menjadi motor penggerak kesejahteraan umat,” pungkas Jawawi.

Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi momentum kebangkitan peran masjid sebagai institusi sosial keagamaan yang aktif dan produktif di tengah masyarakat. (td/az )

Penulis: Tamiati
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *