Tabloidbnn.info. Agimuga,– Tim Penggerak Pemberdayaan7 dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Mimika melalui Pokja 1 mengajak siswa-siswi SMP Negeri 1 Kiliarma, Distrik Agimuga, untuk berani bermimpi dan meraih cita-cita.
Ajakan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua TP PKK Mimika, Ny. Susy Herawaty Rettob, saat kunjungan kerja (kunker) hari kedua di Distrik Agimuga, Selasa (30/9/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Aku adalah Pribadi Yang Unik dan Dengan Keunikanku Aku Menggapai Cita-cita”.
SMP Negeri 1 Kiliarma sendiri memiliki 11 guru dan 50 siswa yang berasal dari Kampung Fakafuku, Iliarma, Aramsolki, dan sekitarnya.
“Tuhan menciptakan manusia itu unik, dengan kekuatan dan keterbatasannya masing-masing. Justru dari keterbatasan itulah ada kekuatan yang Tuhan berikan bagi setiap pribadi,” kata Ny. Susy.
Ia menegaskan perbedaan laki-laki dan perempuan juga merupakan bentuk keunikan yang saling melengkapi. Begitu pula cita-cita setiap siswa yang berbeda satu sama lain, tetapi memiliki nilai penting bagi masa depan.
Untuk memberi inspirasi, Susy mencontohkan tokoh-tokoh Mimika yang pernah menjadi guru, di antaranya Mozes Kilangin, Tom Beanal, Anggaiba, hingga Wakil Bupati Mimika Emanuel Kemong. Bahkan, orang tua Bupati Mimika Johannes Rettob dahulu juga pernah menjadi guru di Kokonao, Distrik Mimika Barat.
“Mereka semua pernah duduk di bangku sekolah seperti kalian. Walau berasal dari tempat jauh dengan keterbatasan sarana, mereka tetap berhasil menggapai cita-cita. Jadi kalau mereka bisa, kalian juga pasti bisa. Kamu pasti bisa,” pesannya penuh semangat.
Dalam kesempatan tersebut, Pokja 1 juga membagikan bingkisan berupa buku tulis, mistar set, pulpen, pensil, penghapus, sikat gigi, odol, deodoran, pembalut, dan snack sehat.
Siswa-siswi kemudian diminta menuliskan cita-cita mereka di kertas yang dibagikan, lalu memperkenalkan diri sambil menyampaikan impian masa depan. Beberapa di antara mereka bercita-cita menjadi pilot, pramugari, dokter anak, perawat, Satpol-PP, PNS, mekanik di PT Freeport Indonesia, hingga seorang guru.