Tabloidbnn.info.Jakarta, – Erles Rareral, S.H., M.H., salah satu Penasehat Hukum (PH) media NTTNews.net yang dikenal luas di Jakarta dan Nusa Tenggara Timur (NTT), sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh oknum wartawan asal Ende bernama Sylvester Keda, yang mengaku bekerja di salah satu media nasional di Jakarta, yakni TV One.
Sylvester diduga telah melakukan tindakan intimidatif terhadap Pemimpin Redaksi (Pemred) NTTNews.net, Alfonsius Andy, pada Jumat sore (7/11/2025) sekitar pukul 15.40 WITA.
Erles menilai, tindakan semacam itu sangat tidak pantas dilakukan, apalagi antara sesama jurnalis yang seharusnya saling menghormati dan menjaga solidaritas profesi.
Ia menegaskan bahwa profesi wartawan adalah profesi mulia yang berlandaskan etika, tanggung jawab, dan penghormatan terhadap kebebasan pers.
“Nggak usah saling ancam. Kalian ini kan adik-adik kita dan juga rekan-rekan sesama profesi, juga sesama anak-anak NTT yang lagi meliput El Tari Cup. Ngapain saling ancam-ancam? Lagian kalian ini sesama profesi sebagai wartawan,” tegas Erles kepada NTTNews.net di Jakarta, Jumat malam (7/11/2025).
Ia juga berharap agar kedua belah pihak bisa segera menempuh jalan damai dengan komunikasi yang baik tanpa perlu memperkeruh suasana.
“Justru sebenarnya adik-adik harus saling mendukung dalam menjalankan profesi yang terhormat itu. Harapan saya, persoalan ini segera diselesaikan secara baik-baik. Tidak usahlah sampai saling ancam-mengancam,” ujarnya dengan nada tegas namun penuh keprihatinan.
Lebih lanjut, Erles mengingatkan bahwa setiap permasalahan pasti memiliki jalan keluar jika disikapi dengan kepala dingin dan niat baik.
“Saya sekali lagi sampaikan, kalian itu sesama profesi sebagai wartawan. Kalau bisa, diselesaikan dengan baiklah, karena setiap persoalan itu pasti ada jalan keluarnya, apapun persoalannya,” tambahnya.
Penasehat hukum yang juga aktif membela berbagai kasus hukum di Jakarta dan NTT itu menekankan pentingnya menjaga marwah profesi wartawan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, integritas, serta tanggung jawab sosial di tengah masyarakat.
Erles menutup dengan pesan agar insiden ini menjadi pembelajaran bersama, sehingga kejadian serupa tidak terulang dan pers NTT semakin kuat serta berintegritas. (Red)












