Tabloidbnn.info – Bireuen. Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara Dr Mahyuzar, MSi, diwakili oleh Pj. Sekda Dayan Albar, SSos, MAP, membuka Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional, acara berlangsung di Aula Madinah Dayah Kupie, Simpang Cibrek, Kecamatan Syamtalira Aron, Selasa, 3 Desember 2024.
Dalam sambutannya Pj. Bupati Aceh Utara yang di bacakan oleh Pj. Sekda Dayan Albar menguraikan, dengan dibukanya Sekolah Lapangan Iklim Operasional para peserta dapat mengikuti acara dengan serius agar peserta dapat memahami bagaimana cara menghadapi iklim di daerah.
Dampak perubahan iklim yang mengancam sektor pertanian semakin nyata dan dirasakan oleh masyarakat terutama petani. Maka melalui SLI harapannya dapat menjadi strategi untuk ketangguhan pertanian masyarakat, sehingga dibutuhkan cara yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim yang dijelaskan secara ilmiah.
“Dan kepada para penyuluh beserta OPD terkait nantinya dapat menyampaikan informasi kepada petani tentang iklim dan tahu bagaimana cara mengatasi masalah apabila terjadi nantinya,” Kata Dayan Albar.
Sementara, Kepala BMKG Provinsi Aceh Muhajir, MSi, dalam sambutanya yang dibacakan oleh stafnya menyampaikan pihaknya mengetahui perubahan iklim di Indonesia, khususnya di Provinsi Aceh.
“Kita tahu, bahwa perubahan iklim diperkirakan dari bulan Juli hingga Desember 2024, maka dari itu peran BMKG sangatlah penting untuk memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya kepada petani dan nelayan. Penyuluh pertanian dapat memberikan edukasi kepada petani untuk bisa memastikan kapan para petani bisa turun sawah atau bisa menanami tanaman mereka,” Kata kepala BMKG Aceh.
Pembukaan Sekolah Lapang Iklim Operasional Aceh Utara resmi dilakuka Pj Sekda Dayan Albar, SSos, MAP, turut didampingi oleh Kadisbunnakkeswan Ir. Lilis Indriansyah, MP.
Kegiatan itu turut dihadiri Kepala BMKG, Kabid Dinas Pertanian, Kabid BPBD beserta Lembaga terkait dan puluhan peserta Sekolah Lapang Iklim Operasional, acara berlangsung lancar hingga selesai.
Perubahan Iklim juga menyebabkan cuaca ekstrim dan sulit ditebak. Dalam kondisi cuaca yang sangat ekstrem itu maka tidak mungkin petani bisa melakukan aktifitas pertanian secara konfensional. Sehingga Sekolah Lapang Iklim (SLI) dapat menjadi solusi adaptasi perubahan iklim di sektor pertanian guna mengurangi dampak buruk kejadian ekstrem cuaca yang dapat mengakibatkan penurunan produksi pertanian secara kuantitas maupun kualitas yang pada akhirnya mengancam ketahanan pangan nasional. (RED)