Pendidikan Seni Bela Diri Mempersiapkan Mental Anak Anak Sejak Dini

  • Bagikan

Tabloidbnn.info | Latihan bela diri karate yang dilaksanakan di Aula Komando kompi 732 ini berlangsung setiap hari senin, rabu dan sabtu ini di latih langsung oleh simpai hariyanto yang adalah salah satu anggota korem 152 baabullah ternate. Sofifi, 26 Februari 2025.

Dedikasi yang di berikan oleh simpai hariyanto ini sudah banyak membuahkan hasil dari anak anak didiknya yang sudah banyak berhasil dalam mengikuti seleksi Tni dan Polri.

Karate (Jepang: 空 手 ) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang.[1] Seni bela diri ini sedikit dipengaruhi oleh seni bela diri Cina, Kempo. Karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa dan mulai berkembang di Ryukyu Islands. Seni bela diri ini pertama kali disebut “Tote” yang berarti seperti “Tinju China”.

Ketika karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote: Tinju China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (tangan kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang.

Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan’. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou). berikut teknik-teknik dasar karate:

1. Kihon (gerakan dasar)
kihon adalah gerakan dasar yang perlu diketahui oleh pemula. Gerakan ini merupakan gerakan yang paling umum dan mengajarkan pertahanan diri. Teknik gerakan dasar ini terdapat gerakan seperti memukul (tsuki), menendang (geri), sentakan (uchi), berdiri (dachi) dan menangkis (uke).

2. Kata (jurus)
Jurus dalam karate ini merupakan kombinasi atau gabungan dari beberapa kihon yang dilakukan secara sistematis. Kata memiliki gerakan dasar 20-27 gerakan dan lanjutan lebih dari 60 gerakan.

Gerakan kata dasar yakni heian shodan, nidan, sandan, yondan, dan godan. Sementara, kata lanjutan beberapa di antaranya bassai-sho, empi, kanku-sho, gankaku, dan lainnya.

3. Kumite (pertarungan)
Kumite merupakan teknik yang mengajarkan karateka untuk mempelajari keterampilan bertarung dengan musuh di dalam atau di luar pertandingan.

Dalam kumite pertandingan, setiap karateka berlomba untuk mencari poin tertinggi jika gerakan tepat mengenai sasaran musuh. Gerakan yang dilakukan dalam kumite seperti memukul, menendang, maupun menangkis.

Kumite atau latihan tanding (sparring) ini bertujuan untuk meningkatkan kepekaan karateka terhadap pukulan dan serangan yang datang. Sehingga meningkatkan kecepatan karateka untuk memukul dan membalas serangan dengan teknik tertentu.

4. Te-Waza (teknik tangan)
Te-waza merupakan teknik tangan yang memposisikan tangan untuk menyerang. Ada beberapa teknik Te-Waza yakni ken, kaisho, dan wan. Ken merupakan teknik dengan memposisikan tangan secara mengepal dan tertutup seperti ippon ken, hira ken, dan lainnya.

Sedangkan kaisho adalah gerakan tangan secara terbuka seperti keito, seiryuto, dan kakuto. Sementara, wan adalah gerakan tangan menangkis dan menggeser ke arah samping seperti hai wan, nai wan, dan lainnya.

5. Dachi (kuda-kuda)
Dachi adalah gerakan kaki kuda-kuda untuk mempertahankan tubuh tetap seimbang. Sehingga saat memulai gerakan serangan maupun menangkis, tubuh dalam posisi seimbang dan gerakan dapat secara maksimal mengenai musuh.

6. Nage Waza (bantingan)
Bantingan atau Nage Waza adalah teknik dasar untuk membanting lawan ke bawah. Tujuan bantingan untuk mematahkan serangan lawan atau musuh. Terdapat beberapa teknik nage waza yakni udewa, unshu geri, fumi kiri, tsubamegaeshi, dan lainnya.

Simpai Hariyanto mengajak bagi anak anak, remaja, maupun orang dewasa yang ingin mengikuti latihan seni bela diri (karate) dapat mendaftar di tempat latihan yang di laksanakan di aula komando kompi 732 sofifi.

Penulis: Reynold
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *