Tabloidbnn.info | Aceh Tamiang – Abdul Rahman(48) warga dusun Sepakat Desa Mekar Jaya Kecamatan Rantau salah seorang pengrajin tempahan gagang dan sarung parang yang memiliki seni ukir dan tak kalah saing.
Saat bincang-bincang ringan di kediamannya, Minggu, 1 Juni 2025 sore, Abdul Rahman banyak menceritakan tentang perjalanan usahanya sebagai seorang pengrajin tempahan gagang dan sarung parang.
Menurutnya, usaha memproduksi tempahan gagang dan sarung parang itu sudah ditekuninya sejak tahun 2010 yang atau sekitar 15 tahun yang lalu.
Berbagai jenis dan bentuk tempahan gagang dan sarung parang telah diproduksinya sesuai dengan pesanan para konsumen baik bentuk dan motifnya.
Tidak hanya, menerima pesanan tempahan gagang dan sarung parang, Abdul Rahman juga menerima pesanan tempahan parang, pisau, pedang dan lainnya.
Alhamdulillah, berkat usaha itu saya bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari untuk keluarga, kata Abdul Rahman.
Disaat orderan memuncak, Rahman terpaksa harus menambah jam kerja hingga malam hari guna untuk menyelesaikan pesanan tempahan dari para konsumen.
Diakuinya, satu tempahan gagang dan sarung parang dengan motif khusus, saya memerlukan waktu satu hari untuk menyelesaikannya bahkan bisa lebih, hal itu untuk menjaga kualitas pesanan.
Masih kata Abdul Rahman, untuk satu paket tempahan parang, gagang dan sarungnya bisa mencapai seharga Rp. 300.000 – 350.000, intinya konsumen sudah siap pakai sesuai dengan motifnya.
Untuk saat ini, konsumen yang memesan tempahan, mulai dari tempahan parang, gagang dan sarungnya sudah jauh menurun, mungkin dikarenakan kondisi ekonomi yang sedang melemah, sebutnya.
Saat ini, saya terpaksa harus banting setir mencari kerjaan lain menjadi kuli bangunan guna untuk memenuhi kebutuhan keluarga, termasuk biaya pendidikan anak sekolah.
Saya berharap, pemerintah daerah melalui instansi terkait dapat memberikan perhatiannya, agar usaha saya sebagai pengrajin tempahan gagang dan sarung parang bisa kembali normal dengan memberikan bantuan peralatan kerja sesuai kebutuhan, harap Abdul Rahman.