Ada Penolakan, Lokasi Relokasi Penyintas Gunung Lewotobi Dibatalkan

  • Bagikan

Tabloidbnn.info Kabupaten Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur-(NTT)-Dua lokasi relokasi bagi ribuan penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini dibatalkan pemerintah pusat.

Pembatalan ini setelah dua lokasi relokasi di sekitar Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena ini berpotensi menuai konflik karena proses pengusulan oleh Pemda Flores Timur terkesan gegabah atau terburu-buru, tanpa dialog dengan para tokoh masyarakat.

Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyid, mengaku sampai saat ini belum menemukan lokasi yang tepat pasca lokasi awal dibatalkan pemerintah pusat.

“Pekerjaan ini tidak segampang membalikkan telapak tangan. Dalam tempo yang singkat, kita disuruh cari tanah. Memang, dua lokasi awal itu sudah tidak jadi, yang sempat survei dengan pak Menteri,” ujarnya, Senin 18 November 2024.

Karena sudah batal, pemda kemudian melirik tempat lain yang disebutnya di sekitar wilayah Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena.

Meski demikian, di lokasi baru itu juga belum ada pendekatan ataupun dialog dengan tuan tanah bersama tokoh masyarakatnya.

“Itu juga belum fix. Belum ketemu degan tuan tanah, tapi dari pihak kementerian sudah setuju. Dari segi teknis, semuanya masuk,” ungkapnya.

Sulastri menjelaskan, selain tempat yang disediakan pemerintah, warga juga bisa mengusulkan lokasinya sendiri, namun harus berada di zona aman yaitu 8 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

“Yang paling utama, sekarang kita mau relokasi duluan yang mau mandiri. Pengungsi yang punya tanah di luar radius 7 kilometer, kita siap bangun,” ungkapnya.

Diketahui, Menteri Perumahan dan Permukiman, Maruarar Sirait bersama Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto sudah turun ke lokasi untuk kepentingan survei lahan relokasi Rabu, 13 November 2024 lalu.

Namun, ada muncul desas-desus penolakan. Salah satu persoalannya adalah status tanah dan mekanisme ganti rugi.

(*DhuraBlegu).

Penulis: DhuraBlegurEditor: Zion Magdalena Silalahi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *