Tabloidbnn.info | Mimika – Pimpinan Umum Media Tabloidbnn.info, Zion Magdalena Silalahi bersama Babinportdirga Lanud YKU Mimika di Kampung Nawaripi Serka Kasimirus Anitu bercengkerama bersama warga Kamoro di Kampung Nawaripi, Papua, Senin, (11/11/2024).
Kunjungan kami di Kampung Nawaripi tersebut untuk bersilaturahmi dan komunikasi bersama warga setempat sehingga dapat bersinergi dengan baik dalam membangun komunikasi, kata Zion Magdalena Silalahi.
Tak hanya itu, selain berkunjung ke Kampung Nawaripi, kita juga sempat bercengkerama bersama suku Kamoro salah satu suku asli Mimika, Papua sambil membantu menanam padi varietas unggul padi pulut yang berusia 3 bulan siap panen.
Mereka menanam padi dengan memanfaatkan areal lahan kosong milik warga setempat yakni Ibu Martina Lis yang berada di sekitar rumah dan ini juga tidak terlepas dari program ketahanan pangan di bawah binaan oleh Babinportdirga di Kampung Nawaripi Serka Kasimirus Anitu
Mereka bercocok tanam masih secara tradisional, dengan mengolah lahan tanpa menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) seperti traktor, hand traktor dan alat mesin tani lainnya.
Zion Magdalena menjelaskan bahwa masyarakat Suku Kamoro memiliki kehidupan sosial yang sangat kuat dengan alam dan adat istiadat.
Suku Kamoro merupakan salah satu suku di Papua yang terbuka dan suka membangun persahabatan dengan suku-suku lainnya yang ada di sekitarnya.
Kamoro adalah salah satu suku yang mudah beradaptasi dengan suku-suku lain. “Suku Kamoro ini adalah suku yang terbuka, mudah dengan suku-suku lain yang ada di sekitarnya,”.
Selain itu, Masyarakat Kamoro yang ada di Kampung Nawaripi memiliki solidaritas dan kekeluargaan yang sangat tinggi, ramah lagi bersahabat. Meskipun orang di luar sana beranggapan lain, dan itu semua tidak benar, mereka merah putih nya sangat kuat, sebut Zion.
Sementara itu, Babinportdirga Lanud YKU Mimika di Kampung Nawaripi Serka Kasimirus Anitu, mengatakan bahwa, kehadirannya di Kampung Nawaripi salah satu Kampung Binaannya tidak hanya membantu secara fisik, tetapi juga memberikan semangat lebih untuk menjalankan aktivitas bertani.
Sambil bekerja, kita berbincang hangat dan bercerita tentang harapan dan tantangannya sebagai petani, mulai dari menghadapi musim tanam hingga menjaga hasil panen dari hama.
Menurutnya, kemitraan antara Babinsa dan petani menjadi penting untuk memastikan ketahanan pangan, agar tetap terjaga kesejahteraan petani di wilayah kampung binaannya.
Kerja keras mereka pada hari itu bukan sekedar menanam padi, tetapi menjadi simbol kolaborasi dan persaudaraan antara TNI dan masyarakat.
Dengan senyuman dan rasa terima kasih, Ibu Martina Lis didampingi beberapa warga lainnya berkata, “Kehadiran TNI di tengah-tengah kami sungguh sangat berarti. Bukan hanya membantu kami bekerja, tetapi juga memberi kami harapan dan keyakinan bahwa kami tidak sendirian.”