Dinas Pertanian Selenggarakan Pelatihan Pengelolaan Padi Gogo Bagi Petani di Nawaripi

  • Bagikan

Tabloidbnn.info. Timika. Dinas Pertanian, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Mimika mengadakan pelatihan untuk pengelolaan sawah padi Gogo bagi petani di Kampung Nawaripi, Senin (8/12/2025).

Pelatihan itu menghadirkan nara sumber dari Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian Kementrian Pertanian RI Ibu Martina Sri Lestari.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Babinpotdirga TNI AU Kasimirus Anitu, Ketua RT 17 Kampung Nawaripi, Jimy, ketua kelompok tani dan para petani.

Dihadapan para peserta pelatihan Ibu Martina menyampaikan tentang pengelolaan padi Gogo dalam upaya meningkatkan swasembada pangan.

Menurut agroekosistim padi ini dibedakan dalam dua tipe yaitu pertama padi tadah hujan lahan kering
(Gogo) dan kedua padi sawah yang memerlukan pengairan.

Pengembangan padi Gogo diperlukan untuk memanfaatkan potensi lahan kering guna memenuhi kebutuhan pangan nasional.

Budidaya padi Gogo kata Ibu Martina pengolahan tanahnya dengan menggunakan cangkul dan traktor. Kemudian lahan dibiarkan atau ditelantarkan, apabila lahan berlereng maka perlu dibuatkan guludan, dan pada lahan terbuka atau datar perlu dibuatkan bedengan sepanjang 5 meter.

Saat penanaman terang Martina dilakukan saat curah hujan cukup.Penanaman padi Gogo menggunakan alat bantu tugal atau alat tanam dorong. Penanaman sebaiknya menggunakan sistim jajar legowo dengan jarak tanam 50x25x112,5 cm, dengan bentuk larikan dengan jarak tanam legowo dengan benih ditanam sebanyak 5-8 butir per lubang dan setelah ditanam benih ditutup dengan tanah apabila tanam tugal.

Setelah tanam dalam pemberian pupuk, disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara dalam tanah. Pemupukan menunggu kondisi lahan lembab..Pupuk yang dikasih biasanya jenis NPK untuk usia tanaman 7-10 hari, usia 21 hari antara NPK, urea, Za, usia tanaman diatas 40-45 hari diberi urea dan Za

Kemudian untuk.pengendlian gulma, terang Ibu.Martina pengendian gulma pada tanaman sebaiknya dilakukan sejak awal sebelum pemupukan pad umur tanaman 15-45 hari.

Sementara penyuluh pertanian Ibu Sisilia mengatakan segala informasi yang berkaitan dengan pengolahan lahan, pupuk dan pestisida perlu disampaikan ke penyuluh pertanian, nanti dari penyuluh akan sampaikan keatas..

Saat ini sehubungan dengan kelompok tani dan kebutuhan sudah menggunakan aplikasi. Contoh permintaan pupuk, harus disampaikan ke penyuluh baru penyuluh yang input di aplikasi. Termasuk pindah kelompok tani harus lapor dan tutup aplikasi sebelumnya lalu buka yang baru lagi.

Kata Sisilia, info apapun terkait kelompok tani wajib disampaikan ke penyuluh dan dari penyuluh baru disampaikan ke dinas. Sisilia mengakui dirinya adalah penyuluh pada beberapa distrik diluar Wania. Terkait hal umum jika keluhan itu sampaikan ke mereka lalu mereka akan lanjutkan ke penyuluh
penyuluh di wilayah Wania.(red)

Penulis: RedaksiEditor: Redaksi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *