Dinkes Aceh Tamiang Luncurkan Gerakan Sayangi Ibu Hamil

  • Bagikan

Tabloidbnn.info | Aceh Tamiang – Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta mencegah stunting, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Tamiang meluncurkan Gerakan Sayang Ibu Hamil.

Kegiatan program gerakan sayang ibu hamil tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan dr. Mustakim, M.Kes, Sp.DLP dikemas dalam rapat evaluasi bersama 15 puskesmas di wilayah kabupaten aceh tamiang bertempat di aula dinas kesehatan kabupaten aceh tamiang, Selasa, (7/10/1/2025).

Kepala Dinas Kesehatan dr. Mustakim, M.Kes, Sp.DLP didampingi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, dr. Tsuwaibah mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka menghadapi permasalahan gizi yang kerap muncul akibat kurangnya perhatian pada ibu hamil dan  mengedukasi ibu hamil mengenai pentingnya menjaga kesehatan selama kehamilan.

Mustakim juga mengungkapkan bahwa pemenuhan gizi pada anak harus dimulai ,sejak masa kehamilan, program ini adalah untuk memastikan setiap ibu hamil mendapatkan nutrisi seimbang, pemeriksaan kesehatan rutin, dan dukungan psikologis.

Menurutnya, dari hasil pantauan calon Partus (persalinan ibu hamil) di kabupaten aceh tamiang tercatat sebanyak 335 Calon Partus, dengan rincian sebanyak 219 calon Partus tidak beresiko tinggi (Non Risti) dan 116 Calon Partus yang beresiko tinggi (Risti).

Dalam hal ini, sebanyak 116 Partus yang beresiko tinggi (Risti) menjadi prioritas untuk diperhatikan agar tidak terjadinya angka Kematian pada ibu hamil, sebut Mustakim.

Oleh karena itu, dalam mengantisipasi agar tidak terjadinya angka Kematian pada ibu hamil dan bayi tersebut, maka perlu dilakukan rencana tindak lanjut inovasi gesit yakni melalui Gerakan Sayang Ibu Hamil Tamiang melalui penguatan proses perencanaan persalinan ibu hamil Risti.

Kemudian, rujukan terencana dan tepat waktu pada calon Partus Risti serta kasus gawat darurat maternal dengan kerjasama lintas sektor dan lintas program sehubungan masih ada ibu hamil (bumil) yang masih menolak dirujuk.

Melakukan kordinasi dengan Rumah Sakit Terkait dengan rujukan terencana dan gawat darurat dengan mengirimkan data calon Partus Risti pada setiap bulannya.

Peningkatan PROMKES/penyuluhan pada masyarakat tentang tanda bahaya pada ibu hamil, bulin dan bufas dan pemantauan rutin oleh Puskesmas bekerjasama dengan bidang desa serta kader dalam pelaksanaan pemantauan bumil calon Partus Risti dengan cara mengirimkan laporan pemantauan melalui WhatsApp kepada Dinas Kesehatan apabila telah bersalin, sebut Mustakim.

Penulis: Abdul Karim
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *