Direktur PT Dewi Graha Indah(DGI), Ali Mujiono.
Tabloidbnn.info.Timika, — Direktur PT Dewi Graha Indah(DGI), Ali Mujiono, mengungkap sejumlah fakta terkait proyek pembangunan jembatan gantung di Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika.
Ia mengakui pengerjaan proyek tersebut menuai sejumlah kendala serius yang membuat pekerjaan terhenti.
“Barang sudah didatangkan ke sana, persoalannya ada masyarakat yang setuju dan ada yang tidak. Mereka sampai bilang yang rambut lurus tidak boleh kerja. Polsek pun kalau ada masalah tidak turun. Padahal kami dikejar waktu,” ungkap Direktur PT DGI, Ali Mujiono saat diwawancarai awak media, Selasa (10/6).
Menurutnya, kendala sosial di lapangan menjadi salah satu faktor utama lambatnya progress pekerjaan tersebut. Hingga kini, belum ada MoU dari PT Freeport Indonesia dan sosialisasi kepada masyarakat pun belum dilakukan. Padahal sebagai kontraktor, pihaknya hanya melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak. “Kami akan lanjutkan kalau sudah ada MoU dengan Freeport. Kalau tidak kami kesulitan terutama untuk mobilisasi material,” bebernya.
Selain itu, tuntutan proyek harus dikerjakan warga setempat sangat menyulitkan pihaknya. Sebab, untuk pengerjaan jembatan gantung membutuhkan pekerja yang mahir maupun tenaga ahli.
“Semua barang sudah di atas, pengadaan perangkat dan mobilisasi sudah jalan. Tapi orang yang minta kerja banyak. Kalau tidak diladeni, mereka larang kerja,” bebernya.
Ali juga mengatakan, ada pengerjaan tambahan yang tidak masuk dalam RAB Proyek. “Contoh pekerjaan rumah pendeta dan jalan itu tidak ada di RAB, tapi kami kerjakan karena permintaan masyarakat dan demi kelancaran proyek,” ujarnya lagi.
Ali menyebut seharusnya proyek ini dihentikan lebih awal mengingat banyaknya hambatan. “Seandainya orang lain mungkin sudah lari. Apalagi Freeport tidak dukung. Tapi kami sudah terlanjur kontrak akhirnya pekerjaan dilanjutkan,” tambahnya.
Ia menyebut kondisi fisik proyek baru mencapai sekitar 70 persen. “Kalau Freeport dukung kami akan lanjutkan, kalau tidak kami benar-benar kesulitan,” tukasnya lagi.(tim)