Tabloidbnn.Info – Bireuen. Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Wilayah Bireuen, Abdul Hamid S.Pd, M.Pd, melakukan Kegiatan Ramadhan 1446 H di SMK Negeri 1 Bireuen pada Selasa (18/3/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Abdul Hamid menekankan pentingnya mengawali setiap aktivitas dengan niat yang baik. Keikhlasan dalam beribadah kepada Allah SWT adalah dengan melakukan ibadah yang tulus dan berserah diri tanpa mengharapkan pujian atau imbalan dari manusia.
Ikhlas merupakan salah satu prinsip dasar iman yang ditanamkan dalam ajaran Islam.
Semua kegiatan yang kita jalani diperlukan keiklasan dalam beribadah, terutama dalam menjalankan Ibadah Puasa. Hal yang tidak mungkin dapat dilakukan tanpa adanya niat dan keterpanggilan yang tulus pada Allah SWT.
Pada Kegiatan Tausiah Ramadhan yang berlangsung di Mushalah Sekolah ini diikuti oleh para Guru dan Siswa dengan penuh antusias yang terpanggil dari hati nurani.
“Puasa bila dijalankan bukan karena niat pada Allah SWT, maka tidak ada manusia yang sanggup untuk menahan hawa nafsu dari lapar dan dahaga serta berbagai godaan duniawi. Namun, karena diawali dengan niat yang tulus, maka kita dapat menjalankannya sehari penuh,” Ungkapnya dengan penuh semangat.
Pernyataan ini telah mengingatkan Siswa akan pentingnya niat dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam belajar, bekerja, maupun dalam menjalankan ibadah dan kegiatan lainya.
Selain memberikan Tausiah, Abdul Hamid juga berupaya memotivasi para Siswa agar lebih aktif dalam menyampaikan pendapat dan bertanya.
Awalnya, suasana terasa hening karena tidak ada Siswa yang berani mengajukan pertanyaan atau menyampaikan kesimpulan dalam penjelasan Tausiyah yang diberikan. Namun, situasi seketika berubah dimana Kacabdin menawarkan kesempatan berbuka Puasa bersama di Bireuen bagi Siswa yang berani bertanya atau menyampaikan kesimpulan dari Hasil Tausiahnya.
Dorongan ini langsung membangkitkan semangat para Siswa. Satu per satu mereka mulai menunjukkan keberanian untuk berbicara di hadapan teman-temannya. Untuk menjaga keteraturan, mengingat keterbatasan waktu, Abdul Hamid membatasi kesempatan itu dan hanya diberikan kesempatan pada dua Siswa laki-laki dan dua siswa perempuan. Namun, bagi Siswa Perempuan yang berani menyampaikan kesimpulan, akan diberikan kesempatan membawa satu teman dan Wali Kelasnya untuk ikut serta dalam acara Berbuka Puasa bersama, Jelasnya
Pada saat tanya jawab,
Kesempatan diberikan kepada Hafis dan Irhas, kedua Siswa yang berani mengajukan pertanyaan kritis. Tidak berselang lama disusul tiga Siswi lainnya.
Dalam menyampaikan pendapat yakni : Nurazizah, Nurul Azkia dan Azkia Ulfa, benar-benar berani menunjukkan pendapat dihadapan Kepala Cabang Dinas dan Guru kelasnya, tutup Hamid. (mz)