Tabloidbnn.info | Aceh Tamiang – Ratusan Siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Percontohan Karang Baru terlihat berlarian meninggalkan ruang belajarnya usai sirine tanda gempa bumi dibunyikan.
Suara sirine sebagai tanda terjadinya Bencana Alam Gempa Bumi tersebut dibunyikan oleh Wakil Bupati Aceh Tamiang, Ismail SE.i pada apel Kesiapsiagaan Bencana bahwa Simulasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) telah dimulai bertempat di lapangan upacara SMPN 4 Percontohan Karang Baru, sekira pukul 09.30 Wib, Sabtu (26/4/2025).
Dipandu oleh masing-masing Wali Kelas, para siswa-siswi berlarian meninggalkan ruang belajar menuju ke titik kumpul ke tempat yang aman dari bencana di halaman sekolah.
Simulasi itu digelar secara serentak dalam rangka menyambut Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tahun 2025 yang diperingati setiap tahunnya pada tanggal 26 April.
Simulasi ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga dilingkungan satuan pendidikan dalam menghadapi bencana sesuai arahan dari Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas SPAB) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Nomor :
S867/MDM/HM.00.00/2025 tanggal 8 April 2025 tentang Partisipasi Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun
2025 pada tanggal 26 April 2025 dan Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)
Tahun 2025.
Terlihat jelas, saat sirine tanda bencana bersuara disekolah, para dewan guru dan siswa-siswi bergegas keluar dari ruang kelas sambil menenteng tasnya diatas kepala menuju jalur evakuasi.
Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Percontohan Karang Baru, Rudi Prawira terlihat memberikan pengarahan ketika para guru dan siswa-siswi berada dititik aman bencana melewati jalur evakuasi yang dipasang diarea lingkungan sekolah .
Kesiapsiagaan bencana ini penting sekali dilakukan mengingat secara geografis kondisi alam wilayah Aceh sering terjadi bencana alam gempa bumi, kata Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Percontohan Karang Baru, Rudi Prawira disela-sela kesibukannya.
Simulasi ini perlu sekali dilaksanakan untuk terhindar dari bencana gempa. Sehingga para guru dan siswa-siswi semuanya dapat memahami bagaimana sikap yang harus dilakukan, saat terjadi bencana gempa seperti berteduh ke lokasi aman, menuju jalur evakuasi hingga menuju titik kumpul dihalaman sekolah.
Ia juga mengapresiasi atas adanya program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang dimotori oleh Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Aceh Tamiang.
Menurutnya, sudah menjadi kewajiban bagi pihak sekolah untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para peserta didik serta tenaga pendidiknya.
Ia juga sangat merespon dan mendukung penuh atas terlaksananya program yang dimotori oleh Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Aceh Tamiang melalui Sosialisasi dan Simulasi hari ini.
Selain itu tambah Rudi Prawira, hal yang paling penting adalah bukan simulasinya, akan tetapi bagaimana kita mempersiapkan diri untuk mengantisipasi sebelum terjadinya bencana, pungkasnya.