Tabloidbnn info. Timika. Menjelang peringatan HUT TNI ke-80, Kodim 1710/Mimika bersama Persit KCK Cabang XXXV menggelar kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita di Kampung Muare, Distrik Mimika Timur, Selasa (16/9).
Kegiatan ini menjadi bagian dari dukungan TNI terhadap pemerintah dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Mimika.
Dandim 1710/Mimika Letkol Inf M. Slamet Wijaya mengatakan, PMT yang dibagikan mengandung nutrisi tambahan untuk mendukung tumbuh kembang anak, terutama di wilayah dengan keterbatasan akses pangan bergizi.
Selain itu, TNI juga menggandeng BKKBN dan kader kesehatan untuk memberikan edukasi pola asuh kepada orang tua.
“Pemberian makanan tambahan ini bertujuan mengatasi masalah gizi kronis sekaligus mempererat kedekatan TNI dengan masyarakat. Kami ingin berkontribusi dalam upaya menurunkan angka stunting, khususnya di Kabupaten Mimika,” ujar Letkol Slamet.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Kabupaten Mimika mencapai 24,7 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional sekitar 21 persen.
Sementara data EPPBGM 2023 mencatat angka stunting sebesar 10,11 persen, atau sekitar 2.473 anak dari 24.450 balita yang ditimbang.
Pemerintah Kabupaten Mimika telah mengeluarkan Peraturan Bupati Nomor 53 Tahun 2023 tentang percepatan penurunan stunting, sebagai tindak lanjut target nasional menurunkan prevalensi menjadi 14 persen pada 2024 sebagaimana diatur dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2021.
Selain intervensi gizi langsung melalui PMT, strategi pencegahan stunting di Mimika mencakup peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak, ASI eksklusif, penyediaan sanitasi dan air bersih, serta edukasi pola asuh.
Pemerintah daerah juga mendorong konvergensi lintas sektor dengan melibatkan TNI, Polri, organisasi masyarakat, dan pihak swasta.
Kegiatan PMT di Kampung Muare menjadi salah satu aksi nyata TNI di tengah masyarakat, sejalan dengan visi TNI PRIMA (Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif).
Melalui sinergi ini, diharapkan angka stunting di Mimika dapat terus ditekan dan kualitas kesehatan generasi muda Papua semakin meningkat. (red)