Tabloidbnn.info. Timika. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap XVI Yahukimo mengklaim membantai dua orang warga yang disebut sebagai intelijen militer Indonesia di lokasi pertambangan emas ilegal di wilayah Korowai, Minggu (21/9/2025).
Pimpinan Operasi TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Kopitua Heluka menyatakan sebelum dieksekusi pihaknya lebih dulu menangkap dan menginterogasi kedua korban.
“Mereka mengaku sebagai Komcad dan Banpol yang pernah mendapat materi intelijen dari Pangdam XVII Cenderawasih lalu dikirim ke zona merah untuk menjadi agen,” katanya.
Menurut Kopitua, operasi penembakan itu dilakukan atas perintah Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Elkius Kobak. “Kami bertanggung jawab atas penembakan dua intelijen militer Indonesia yang menyamar sebagai pendulang emas ilegal. Kalau aparat mau kejar kami, silakan datang ke markas TPNPB. Hentikan serangan balasan terhadap warga sipil,” tegas Kopitua Heluka.
Ia menuding insiden tersebut dipicu pernyataan Panglima TNI. Ia juga memperingatkan aparat agar tidak lagi menyamar sebagai pekerja sipil.
“TPNPB di 36 Kodap siap eksekusi seluruh agen intelijen Indonesia yang menyamar sebagai tukang bakso, tukang bangunan, tukang ojek, sopir taksi, maupun pendulang emas ilegal. Ini peringatan agar semua tempat pendulangan emas ilegal di Papua segera ditutup dan warga imigran segera keluar dari wilayah operasi,” katanya.
Sementara itu, Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom dalam siaran pers Minggu (21/9) mendesak Presiden Prabowo Subianto menghentikan penggunaan warga sipil sebagai agen.
“Dua korban penembakan di Yahukimo telah membuka misi khusus negara Indonesia untuk mendidik Komcad dan Banpol lalu membuang mereka ke garis depan,” tuturnya.(red)












