Meskipun Diguyur Hujan, Masyarakat Meunasah Tunong Lueng Antusias Hadiri Rembuk Stunting

  • Bagikan

Tabloidbnn.info | ​Jeunieb, Bireuen – Pemerintah Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen, menggelar kegiatan Rembuk Stunting tahun 2025 di Meunasah Tunong Lueng pada hari Selasa, 25 November 2025. Meskipun diguyur hujan, acara tersebut dihadiri secara antusias oleh Muspika setempat dan masyarakat desa.

​Kegiatan ini merupakan bagian dari fokus Pemerintah Pusat hingga Daerah dalam upaya mempersiapkan generasi unggul dan mewujudkan Generasi Indonesia Emas 2045. Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan kali ini mengusung tema: “Melalui Konvergensi Pencegahan Stunting, Kita Wujudkan Sumber Daya Manusia yang Unggul.”

​Camat Jeunieb, Muhammad Maulana Rahmat, S.Ip., M.Si., yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan Jeunieb, membuka musyawarah tersebut. Dalam sambutannya, ia menyampaikan penghormatan dan terima kasih kepada seluruh undangan yang hadir, termasuk perwakilan dari Kapolsek, Danramil, Kepala Puskesmas, KUA Jeunieb, serta tokoh agama, tokoh masyarakat, Tuha Peut, dan kader PKK/Posyandu.

​Camat Maulana mengajak seluruh peserta untuk terlibat aktif dan terintegrasi dalam penanganan stunting sesuai dengan tugas dan fungsi kewenangan masing-masing.

​”Saya berharap kepada seluruh masyarakat Desa Meunasah Tunong Lueng, sebagai Lokus Stunting, untuk memperhatikan upaya penanganan dan pencegahan. Perhatikan gizi, pastikan kesehatan lingkungan, dan penggunaan jamban sehat,” harapnya.

Kepala Puskesmas Kecamatan Jeunieb menambahkan bahwa penurunan stunting harus dilakukan secara baik dan integratif antara institusi kesehatan, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Keluarga Berencana (KB), sektor non-pemerintah, dan masyarakat.

​Stunting, yang merupakan ancaman bagi generasi mendatang akibat kekurangan gizi, harus dicegah sejak dini.

  • ​Pencegahan harus dimulai dengan memperhatikan kesehatan anak perempuan sebelum memasuki masa kehamilan.
  • ​Untuk balita, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan dan PMT Pemulihan harus ditingkatkan melalui kerja sama Puskesmas dan kader desa.
  • ​”Pastikan ASI Eksklusif untuk bayi usia 6 bulan, jaga kesehatan lingkungan, dan pastikan posyandu aktif dan optimal,” tegas Kepala Puskesmas.

​Seorang pendamping desa juga menekankan pentingnya layanan imunisasi lengkap, asupan gizi yang terpenuhi, kondisi jamban yang layak, dan Posyandu yang aktif (balita, lansia, dan remaja) sebagai sarana deteksi dini dan skrining kesehatan awal di desa.

​Camat Jeunieb menegaskan komitmen Pemerintah Desa dan Kecamatan untuk terus fokus dalam upaya percepatan pencegahan dan mengatasi penurunan angka kasus stunting. Stunting adalah kondisi kekurangan tinggi dan berat badan anak dibandingkan anak seusianya.

​”Mari bersama-sama bekerja dan bekerja sama dalam upaya penurunan stunting. Kita terus melakukan pemenuhan beberapa aksi konvergensi penurunan stunting sesuai dengan tugas pokok, fungsi, serta kewenangan yang melekat pada masing-masing kita,” tutupnya, mengutip pernyataan dari Dinas Kesehatan Kecamatan Jeunieb.

​Pembentukan TPPS Kecamatan bertujuan menjadi wadah untuk mengoordinasikan, menyinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting di Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireuen.

Penulis: Sitorus Editor: Abdul Karim
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *