Meunasah Gampong Alue Batee Jadi Target Pertama Gotong royong KKN Kelompok 7

  • Bagikan

Tabloidbnn.info | Aceh Timur — Hari pertama Kelompok 7 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Mahasiswa IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa melaksanakan gotong royong di Meunasah Desa Alue Batee, Kecamatan Rantau Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan ibadah yang bersih, nyaman dan mendukung kekhusyukan dalam beribadah”, tutur Ketua Kelompok 7, Muhammad Aldi kepada media ini, Rabu, (6/8/2025).

Menurutnya, target dihari pertama dalam pelaksanaan KKN Mandiri ini lebih awal difokuskan pada gotong royong untuk membersihkan rumah ibadah.

“Nanggroe Aceh yang kita cintai ini bersyariatkan islam yang mana pelaksanaan ibadah adalah lebih utama sebelum melakukan aktivitas lainnya, jadi intinya jika tempat ibadah bersih tentunya memberikan kenyamanan beribadah warga masyarakat setempat”, kata Aldi.

Aldi mengungkapkan, kegiatan gotong royong dimulai sejak pagi dengan membersihkan area dalam dan luar meunasah. Para anggota kelompok secara bersama-sama menyapu lantai, mengepel ruang utama menasah dan membersihkan kamar mandi.

“Kegiatan berlangsung dalam suasana kekeluargaan dan penuh semangat, ini mencerminkan nilai gotong royong yang masih hidup di tengah – tengah masyarakat”, ujarnya.

Aldi menyebutkan bahwa kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari anggota meunasah yang hadir, begitu pula beberapa pengurus mushola turut menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas inisiatif dari mahasiswa KKN yang dinilai sangat membantu dalam meningkatkan kebersihan dan kenyamanan rumah ibadah.

“Respon positif ini menjadi penyemangat tersendiri bagi kelompok 7 untuk terus melanjutkan kontribusi nyata di masyarakat”, imbuhnya.

Dijelaskannya, selain kegiatan bersih – bersih kelompok KKN juga memberikan sejumlah fasilitas tambahan untuk mendukung kenyamanan jamaah. Fasilitas tersebut meliputi mengganti keset kaki, sapu baru, sikat WC dan tong sampah.

“Tidak hanya itu, kelompok juga memperindah interior meunasah dengan menambahkan hiasan dinding seperti jadwal waktu sholat, doa-doa setelah adzan dan doa setelah wudhu. Kita harapkan fasilitas ini dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi warga sekitar dalam menjalankan ibadah sehari – hari”, pungkasnya.

Penulis: Abdul Karim
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *