Miris,…….Saleh Rangkuti Mengaku Dianiaya, Diperas dan Diculik. Tolong Pak Polisi

  • Bagikan

tabloidbnn.info | Medan – Saleh Rangkuti (24) yang menjadi korban penganiayaan dan penculikan di Arena Bilyard dan Jiwa Raga Bilyard Jalan Selamat Kataren Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan pada Sabtu (5/7/2025), meminta pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Medan Tembung, untuk segera menangkap para pelaku penganiayaan dirinya yang dilakukan oleh Brian Cs.

Kepada wartawan Rabu(9/7/2025), Saleh Rangkuti seorang karyawan Warkop Anugrah Simpang Unimed menceritakan kalau nasib malang yang dialaminya bermula ketika pada Jumat (4/7/2025) malam, sekira pukul 23.00 Wib.

Saleh mengetuk pintu sebuah kamar seorang perempuan yang bernama Angel di gedung Arena Bilyard bersebelahan yang bersebelahan dengan kamar Saleh Rangkuti yang ngekost di Gedung Arena Bilyard tersebut.

Menurut Saleh, hal itu dilakukannya untuk meminta maaf kepada Angel yang menurut Saleh adalah temannya selama ini. ” Saya selama ini berteman sama dia (Angel) dan diapun sering pinjam handphone saya.

Saya ketuk pintu kamar dia, bermaksud mau minta maaf kalau memang ada salah saya sama dia, karena sudah beberapa hari Angel tidak ada bertegur sapa dengan saya, hanya itu saja bukan untuk ngapa-ngapain,” ujar Saleh.

Tetapi mungkin sikap saya itu ditanggap miring oleh Angel dan kemudian setelah mengetuk pintu itu, Angel keluar kamar dan melapor ke Brian sang pemilik Arena Bilyard pada malam itu juga.

Keesokan harinya pada Sabtu (5/7/2025), menurut keterangan Saleh,  sekira pukul 11.00 Wib siang, Brian sang pengelola Arena Bilyard mendatangi kamarnya dan menginterograsi dirinya dengan kata-kata kasar terkait ketuk pintu kamar yang dilakukan oleh Saleh pada Jumat malam itu.

Brian juga kemudian membenturkan kepala Saleh ke tembok gedung di lantai 3 tempat kostnya di Arena Bilyard tersebut.

“Setelah itu saya diseret ke lantai bawah sambil dipukili oleh Brian. Setelah puas memukuli, pada siang itu juga Saleh kemudian diboyong ke Jiwa Raga Bilyard yang masih di Jalan Selamat Kataren, oleh seorang pria yang menurut Saleh adalah abangnya Brian. Sementara Brian juga ikut membuntuti Saleh dengan speda motor dari belakang.

Setelah sampai di Jiwa Raga Bilyard, Saleh Rangkuti  dianiaya lagi  beramai-ramai. ” Ada enam orang yang memukuli dan menendang saya, termasuk Angel ikut memukuli di Bilyard Jiwa Raga itu,” ujar Saleh.

Menurut Saleh, selain dianiaya, dirinya juga diminta ganti rugi Rp 2 Juta untuk menebus kesalahan dirinya itu.

Karena keadaan tepojok, Saleh pun menawarkan dua handphone miliknya sebagai gantinya tetapi Brian tidak menanggapinya karena kedua handphone tidak bisa untuk ganti rugi  karena alasannya  kedua hand phone tersebut sudah tidak layak.

Karena tidak ada uang Rp 2 juta, Saleh pun diancam akan dibawa ke kantor polisi. Menurut Saleh ada seorang yang menurut Brian adalah seorang oknum polisi yang diundang ditempat tersebut dan ikut menginterograsi dirinya.

“Kemudian sekitar pukul 19 malam, saya dibawa bonceng tiga dengan speda motor beat, katanya mau dibawa ke kantor polisi, oleh Brian dan oknum polisi tersebut. Sedangkan yang membawa speda motor oknum polisi itu, saya ditengah dan Brian di belakang.

Di perjalanan, Brian terus memukuli kepala saya dari belakang dan saya tidak dibawa ke kantor polisi tetapi di turunkam di Jalan Gereja Medan Timur dekat Polrestabes.

” Kau kami turunkan disini aja, nggak usah ke kantor polisi, jangan kau ulangi lagi perbuatan mu itu ya,” ujar Brian menirukan ucapan oknum polisi tersebut.

Menurut Saleh, setelah diturunkan di kawasan Jalan Gereja, Saleh pun masih mendapatkan penganiayaan oleh Brian, dengan pukulan dan tendangan di kepala. Dan selanjutnya dua orang tersebut berlalu pergi meninggalkan Saleh dengan luka lebam di kepala dan wajah.

Warga sekitar yang melihat Saleh pun menolong Saleh yang luka lebam dengan menelepon pengusaha Warkob Anugrah tempat Saleh bekerja untuk menjemput dirinya.

Saleh telah melaporkan penganiayaan dan penculikan terhadap dirinya ke Polsek Percut Sei Tuan dengan Nomor  STTLP/B/1027/VII/2025/SPKT/POLSEK MEDAN TEMBUNG/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMUT.

“Dengan laporan saya ini, saya berharap Polsek Medan Tembung segera menangkap Brian Cs yang telah menganiaya dan menculik saya,” pinta Saleh dengan wajah sedih dan terus menjalani berobat jalan di Rumah sakit Haji Medan.

Menanggapi hal ini Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Medan Estate Makmur Rusman Siregar mendesak Polsek Medan Tembung agar pro aktiv menanggapi pengaduan masyarakat.

“Sangat miris kejadian di lokasi bilyard di Kawasan Jalan Selamat Kataren tersebut. Dari sini kita tahu bahwa ada kost-kostsan juga di arena bilyard tersebut.

Saya melihat dua tempat permainan bilayar tersebut yakni Arena Bilyard dan Jiwa Raga Bilyard selalu buka sampai tengah malam bahkan sampai pagi, untuk itu perlu tindakan dari pihak Polsek Medan Tembung.

Apakah dua tempat bilayar tersebut ada izinnya dan bisa buka 24 jam, dua tempat bilayar itu harus digrebek, karena sudah meresahkan warga,” ujar Rusman.

Penulis: Dephar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *