Tabloidbnn.info | Aceh Tamiang – Provinsi Aceh menunjukkan keseriusan dalam menekan angka prevalensi stunting melalui program Rumoh Gizi Gampong (RGG). Program ini dirancang khusus untuk pencegahan dan penanganan stunting di tingkat desa (gampong) melalui pemberdayaan masyarakat dan intervensi gizi terpadu. Selasa, 11 November 2025.
Pertamina EP Rantau turut mendukung inisiatif ini di wilayah operasinya, tepatnya di Desa Kampung Dalam, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang. Seremoni dimulainya dukungan program ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Kesehatan Nasional(HKN) yang jatuh setiap tanggal 12 November.
Pertamina EP Rantau Field, bagian dari Pertamina Hulu Rokan (PHR), memberikan dukungan intervensi gizi dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
PMT ini ditujukan kepada 13 anak yang terindikasi stunting dan ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) yang menjadi fokus RGG setempat. Makanan tambahan yang disalurkan berupa susu, telur, dan bahan makanan bergizi lainnya, termasuk suplemen vitamin.
Plt Datok Kampung Dalam, Syukria Ash Shiddiqy, menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya. Ia mengapresiasi langkah kolaboratif Pertamina EP Rantau dalam upaya mengatasi tingginya angka prevalensi stunting di desanya.
”Bantuan yang diberikan ini sangat tepat sasaran untuk menanggulangi masalah kesehatan yang ada di desa kami. Saya juga bersyukur bahwa program ini bukan sekadar pemberian satu kali, namun bersifat berkelanjutan. Kami sangat mengapresiasi kerjasama ini,” ujar Syukria saat memberikan keterangan pada Rabu (12/11).
Manager Community Involvement and Development (CID) PHR Regional 1 Sumatra, Iwan Ridwan Faizal, menjelaskan bahwa Program Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat (PPM) yang dirancang bersama SKK Migas memiliki peta jalan (road map) dan bukan sekadar bantuan tunggal. Peta jalan ini dibuat untuk memonitor keberhasilan program secara berkelanjutan.
“Melalui program ini, kami berharap anak-anak yang masuk kategori stunting dan ibu hamil KEK akan mengalami perbaikan gizi hingga mencapai standar sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan,” jelas Iwan.
Iwan juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kolaborasi dari pemerintah daerah, pemerintah desa, dan puskesmas setempat dalam pelaksanaan program ini.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tim Pertamina bersama kader posyandu akan aktif memonitor kesehatan dan perkembangan balita serta ibu hamil selama tiga bulan ke depan.
Melalui intervensi PMT yang terstruktur ini, Pertamina EP Rantau berharap dapat memutus siklus gizi buruk antar generasi, memastikan anak tumbuh sehat, dan ibu melahirkan bayi dengan gizi yang baik.
Program ini juga mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), khususnya poin 2 (Tanpa Kelaparan) dan poin 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera).












