Tabloidbnn.onfo. Mimika. Berawal ditahun 1994, Haji Budi Purwanto yang akrab di sapa Haji Budi, memulai merintis usahanya dibidang transportasi laut dan sungai, melayani dari kampung kekampung dengan perahu kayu lebih dikenal dengan sebutan perahu batang.
Seiring waktu berjalan perahu batang berganti dengan perahu susun, yang dikerjakan oleh pembuat perahu dari Bulukumba, seiring berkembangnya zaman, perahu susun berganti dengan speedboat, yang saat ini haji Budi telah mempunyai aset sebanyak 5 (lima) speedboat untuk penumpang ke pedalaman, seperti ke Agimuga dan Jita, pesisir Kokonao bahkan sampai ke Asmat, dengan sistem Carter.
Pemda Mimika juga jika melakukan perjalanan dinas, sering juga mencarter speedboat, bahkan Pemda Asmat pun memakai transport milik haji Budi.
Uang paling penting kerap dipakai untuk mengangkut bahan makanan dan sembako, bahan kebutuhan lainnya termasuk bahan bangunan juga untuk ke Agimuga, dan ke Asmat.
Berbicara mengenai tarip, haji Budi mengatakan tergantung dari jauh dekatnya tujuan, dan lamanya waktu menunggu, yah tergantung dari negosiasilah.
Sebaliknya ada juga yang memakai transportasi speedboat ini kontrak tahunan, contohnya Dinas Kependudukan Catatan Sipil, untuk melayani keperluan masyarakat di pedalaman.
Akhir kata haji Budi berkeinginan, untuk tetap dapat melayani masyarakat dengan baik kedepannya, dan usaha ini tetap lancar. (Zion)