Tabloidbnn.info. Sofifi.”Unjuk Rasa Aliansi PPPK/CPNS Provinsi Maluku Utara Tolak Penundaan Pengangkatan CASN/PPPK T.A 2024di Pemerintah Provinsi Maluku Utara”
18 Maret 2025, pukul 09.30 s.d 11.45 WIT, di Sofifi, Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara, telah dilaksanakan Aksi Unjuk Rasa Dari Aliansi PPPK/CPNS Provinsi Maluku Utara Terkait Tolak Penundaan Pengangkatan CASN/PPPK T.A 2024 di Pemerintah Provinsi Maluku Utara.
Kegiatan tersebut dipimpin oleh Fadli Abd Kadir (Koorlap Aliansi PPPK/CPNS Provinsi Maluku Utara) serta diikuti sekitar 60 orang, dengan membawa 1 buah spanduk Petisi bertuliskan “P3K Teknis dan Gubernur Provinsi Maluku Utara Terkait Penolakan TMT”
Adapun orasi yang disampaikan Fadli Abd Kadir (Koorlap Aliansi PPPK/CPNS Provinsi Maluku Utara), pada intinya sebagai berikut:
Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada jajaran kepolisian serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang tetap setia dalam menjalankan tugasnya untuk mengawal dan mengamankan jalannya aksi unjuk rasa ini.
Kehadiran serta dedikasi mereka dalam menjaga ketertiban dan keselamatan selama berlangsungnya kegiatan ini sangat kami apresiasi.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai wadah untuk menyampaikan aspirasi kami, para Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) serta Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Provinsi Maluku Utara.
Saya merasa memiliki tanggung jawab moral untuk memperjuangkan kesejahteraan teman-teman yang terdampak oleh kebijakan yang tidak berpihak kepada kami.
Saat ini, sedang beredar isu nasional terkait dengan penundaan pengangkatan pegawai, di mana proses rekrutmen Tahun Anggaran 2024 baru akan dipekerjakan pada tahun 2026. Kebijakan ini sangat bertentangan dengan janji yang telah disampaikan sebelumnya dan jelas merupakan bentuk penyimpangan dari komitmen yang seharusnya ditepati oleh pemerintah.
Sebagai calon aparatur sipil negara, kami telah berupaya memenuhi seluruh persyaratan administrasi yang ditetapkan, mulai dari kelengkapan berkas hingga pengorbanan finansial yang cukup besar dalam proses pendaftaran dan seleksi.
Namun, setelah melewati semua tahapan tersebut, kami justru dihadapkan pada ketidakpastian mengenai status pengangkatan kami.
Meskipun seluruh berkas telah terkumpul dan persyaratan telah dipenuhi, hingga hari ini Nomor Induk Pegawai (NIP) yang seharusnya kami terima, masih belum diterbitkan.
Situasi ini menimbulkan ketidakpastian yang sangat merugikan bagi kami semua.
Terpantau sebanyak 68 personil dari polsek oba utara dan bko polresta tidore kepulauan turut mengamankan aksi ini, dan di dampingi oleh personil dari Koramil 1505-05/ Sofifi.