Tabloidbnn.info| Tabalong, Kalsel – Dengan motto “Bersama Mewujudkan Berhaji Sehat, Mandiri dan Mabrur” Kelompok Bimbingan Manasik Haji dan Umroh serta Ziarah Terpadu (KEBIMANHATA) Sistem Visualisasi Program Mandiri Tanpa Biaya, yang menyelenggarakan Kajian Fiqih, Bimbingan Manasik Haji dan Umroh serta Ziarah sejak Tahun 2004 M hingga saat ini, kembali melaksanakan Praktek Akbar Manasik Haji di Pendopo Bersinar, Tabalong, pada Minggu, (16/2/2025).
Ustadz H. Ahmad Rizani Asmail Am.CAH. mengatakan Alhamdulillah, dalam rangkaian Kesyukuran 22 Tahun Pengabdian Majlis Ta’lim Haji dan Umroh serta Ziarah sistem visualisasi program mandiri tanpa biaya dalam membekali, melayani serta membersamai tamu tamu Allah, dibeberapa kabupaten / kota diadakan kajian Fiqih manasik haji dan umroh serta ziarah juga Manasik Akbar bagi calon jamaah haji keberangkatan tahun 2025.
Ustadz Ahmad Rizani Asmail menambahkan bahwa kegiatan tersebut bersifat sosial kemasyarakatan yang diberikan secara gratis dan tanpa biaya untuk menunaikan rukun islam ke-5 yakni Berhaji, adalah dambaan setiap diri, *Jihad Tanpa Peperangan begitu Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam menyebutnya* dibutuhkan pengorbanan waktu, biaya, tenaga dan fikiran, alangkah ruginya jika apa yang dikerjakan masih jauh dari apa yang diharapkan.
Alhamdulillah dengan pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta’ala hari ini kami disertai tim dan tim relawan melaksanakan kegiatan pembekalan akhir dan praktek massal amaliah umroh dan rakaian Puncak Amaliah Haji Arofah, Muzdalifah dan Mina, dari 3 kabupaten di 2 provinsi yang berbeda yaitu dari Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Barito Timur (Kalteng), dengan jumlah peserta seluruhnya sebanyak 587 orang, hal ini setelah kita berikan kurang lebih 18 kali pertemuan di Balangan, 9 kali di Tamiang Layang dan sekitar 27 kali di kabupaten Tabalong.
Harapan kami kepada jamaah yang telah mengikuti kegiatan semenjak pembekalan diruangan, yakni secara teori atau tertulis dengan tampilan visual yang sudah kita update di tahun ini kita berharap dengan adanya aplikasi atau pelatihan ini jamaah sudah bisa membekali diri secara maksimal sehingga nanti pada saat pelaksanaan ibadah haji tidak bingung dengan berbagai perubahan peraturan Arab Saudi dan kebijakan tahun ini yang mewajibkan seluruh jamaah bukan hanya menggunakan kartu nusup, tapi nanti akan masuk ke sistem gate di Mina harus menggunakan sistem screening ID Nusup itu sendiri.
Kemudian di tahun ini mengingat adanya sedikit perubahan sistem penerbangan yakni sebanyak 420 orang per kloter tentunya sangat membutuhkan bagi jamaah berupa kemandirian, kemampuan, pemahaman dan pembekalan yang cukup dan kami berharap dari kegiatan tentunya bersinergi dengan Kementerian Agama dan pihak-pihak lain penyelenggara, pembibingan, pembekalan calon jemaah haji agar benar-benar maksimal dalam memberikan pembimbingan sehingga pembekalan ini dapat diaplikasikan dengan sebenar-benarnya sesuai dengan ketentuan syariat.
Mengingat tahun ini disamping padat dan diprediksi suhu di Arab Saudi pada Puncak Arofah mencapai kisaran antara 43 sampai 49 derajat Celcius, sedangkan mengingat dari jamaah kita nampak ada beberapa yang lansia dan butuh pendamping diperlukan edukasi atau pendidikan lebih awal tentang persiapan mental juga kemampuan saat pelaksanaan ibadah disana.
Adapun kegiatan ini sebenarnya dilaksanakan secara mandiri jadi dari jamaah berinisiatif untuk membikin grup pembekalan akhir dan praktek massal, terbentuklah tiga grup yaitu di Tamiyang Layang, di Balangan dan di Tabalong sehingga terkumpul detik ini kurang lebih 587 orang berdasarkan data peserta yang mendaftar, dan tahun ini kita berikan ID Cart khusus dengan harapan untuk pelatihan sekaligus nanti mereka disana akan mendapatkan minimal 2 sampai 3 kartu yaitu dari Muasasah, dari maktab dan dari negara kita sendiri sehingga perlu pelatihan kesungguhan menjaga ID dan kepentingan lainnya.
Kemudian tahun ini juga Arab Saudi akan mengeluarkan beberapa kebijakan yang sedikit berbeda dengan tahun kemarin, disamping pengurangan petugas, Arab Saudi juga akan mengurangi petugas dilapangan dan pada saat informasi itu ada, kita tahun ini lebih intensif memberikan arahan-arahan, bukan hanya saat diruangan dengan visual terupdate tetapi juga hari ini kita memberikan masukan pada jamaah tentang perubahan jalur masuk dan keluar Masjidil Haram, kemudian terminal dan lain sebagainya, bahkan kondisi mereka dilapangan yang kelak akan terpecah.
Sedangkan untuk jamaah yang lansia atau yang perlu atau butuh pendampingan, saat ini kami sudah mulai mendata dan Inyaaallah memberikan private khusus yang lebih intensif bagi mereka mengenai apa saja yang diperlukan, apa yang disiapkan dan apa yang harus dihati-hatikan.
Di tahun ini juga penasehat majelis memberikan arahan kepada kami selaku pengelola majelis dan tim untuk memberikan pembekalan berupa ilmu tentang kesehatan ditambah informasi beberapa obat-obatan harian ringan yang mungkin bisa dipergunakan di saat-saat darurat.
Namun kita berharap agar nantinya jamaah sebelum berangkat benar-benar fit sehat wal afiat, sehingga pelaksanaan ibadah haji dan umrah serta ziarah ke kota suci bisa maksimal dan tidak terkendala dengan keadaan kesehatan itu sendiri, pungkas Ustadz Ahmad Rizani Asmail. (RIFA/Hapase)