Tabloidbnn.info | Aceh Tamiang -Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang menegaskan komitmen daerah untuk mewujudkan program gizi terintegrasi dan berkelanjutan yang merupakan salah satu program prioritas dibawah Kepemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Hal ini ditegaskan oleh Pemerintah Aceh Tamiang melalui Kepala Dinas Kesehatan, dr. Mustaqim, M.Kes, Sp.DLP kepada media ini melalui telpon selularnya pada Kamis (24/07/2025) saat menghadiri Lokakarya Komitmen Untuk Gizi, Mewujudkan Program Gizi yang Terarah, Terintegrasi dan Berkelanjutan yang berlangsung di aula serba guna Kantor Gubernur Aceh, di Banda Aceh dan dihadiri oleh Pejabat Pemerintah Aceh, Pejabat Forkopimda dan para kepala daerah dari 23 Kabupaten/Kota se – Aceh.
Kegiatan itu ditandai dengan penandatanganan bersama komitmen untuk gizi. Sementara kegiatan lokakarya membahas hasil dan mengungkap kondisi terkini stunting, wasting, dan underweight di seluruh wilayah Kabupaten/Kota di Aceh. Kondisi tersebut menjadi dasar penguatan program gizi di daerah.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh, Dr. Drs. Yusrizal, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, Aceh masih menempati posisi lima besar nasional dalam hal prevalensi stunting tertinggi. Menurutnya, hal ini menjadi tantangan serius yang harus ditangani secara kolaboratif dan menyeluruh, tidak bisa dilakukan secara sektoral atau terpisah-pisah.
Yusrizal menambahkan bahwa pendekatan berbasis data menjadi kunci dalam merumuskan kebijakan dan program pembangunan yang tepat sasaran. Ia juga menyebutkan bahwa capaian Aceh dalam mencapai status 100% Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) di tingkat provinsi merupakan pencapaian penting yang harus dijaga keberlanjutannya.
Bupati Armia mengatakan “Terkait penurunan angka stunting yang telah mencapai 11, 2 % pada tahun 2024 (sumber data : SKI Kemenkes) Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang akan terus berupaya secara bertahap untuk menekan angka ini hingga mencapai Zero Stunting” ucap Armia.
Lebih lanjut Bupati juga menyampaikan, Hal ini juga tidak terlepas dari semua pihak untuk ikut menyukseskan program nasional, begitu juga halnya dengan pembinaan para kader PKK dan POSYANDU yang ada disetiap kecamatan dan desa, agar saling terus bekerjama dan mensupport satu sama lain sehingga tujuan Zero Stunting di Kabupaten Aceh Tamiang benar-benar tercapai.
“Pemerintah Daerah juga akan terus memonitor penggunaan dana desa dalam hal stunting, bila nanti akan didapati Kampung (desa) yang tidak mengalokasikan anggarannya untuk program stunting, maka kampung itu akan diberi sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku” tegas Bupati.
Kabupaten Aceh Tamiang menunjukkan kinerja intervensi spesifik yang sangat baik dalam upaya penurunan stunting di Provinsi Aceh, seperti capaian skrining anemia rematri (85,7%), Konsumsi TTD rematri (94,7%), Bumil KEK (94,2%), Imunisasi Lengkap (100%) sudah melampaui atau sangat mendekati target nasional, sementara semua Kampung (desa) di Aceh Tamiang sudah mencapai status Stop Buang Air Besar Sembarangan (100%).
“Pemerintah Aceh Tamiang melalui Dinas Kesehatan terus melakukan penguatan program inovasi seperti program GUSTI (Gerakan Ukur Stunting Tervalidasi) dan GESIT (Gerakan Sayang Ibu Hamil Tamiang) dalam mendukung program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Aceh Tamiang” jelas Kadis. (DJ)