Desa Cot Tarom Tunong Bireuen Lakukan Pertemuan Rembuk Stunting

  • Bagikan

Tabloidbnn.info –  Bireuen. Dalam rangka pencegahan dan percepatan penurunan stunting Desa Cot Tarom Tunong Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen Aceh, Pemerintah Gampong lakukan pertemuan rembuk stunting dengan sejumlah stakeholder bertempat di Meunasah Gampong Cot Tarom Tunong, Jum’at 22/11/2024

Rembuk Stunting merupakan forum musyawarah yang dilakukan melalui diskusi terarah untuk mendapatkan komitmen Desa dan menyepakati kegiatan-kegiatan yang akan diusulkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP) Desa tahun berikutnya.

Kegiatan tersebut di buka langsung oleh Kepala Desa Cot Tarom Tunong Kecamatan Jeumpa Bireuen, H. Bukhari M. Yuned, menjelaskan Rembuk stunting adalah pertemuan yang dilakukan itu untuk membahas dan mencari solusi masalah stunting atau kekurangan gizi pada anak-anak. Ujarnya

Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan Tim Penggerak PKK, Kader Posyandu, KPM, Pendamping Desa,Plt. Camat Jeumpa, Kapus Jeumpa, Babinsa, Bhabinkantibmas, dan jajaran lembaga Pemerintahan Kecamatan, Lembaga Kemasyarakatan Desa, serta stakeholder terkaitnya.

Di kesempatan yang sama, Pelaksanaan Tugas (Plt) Camat Jeumpa Muhammad Maulana Rahmad, SIP.,M.Si. Mengatakan dalam pertemuan rembuk stunting ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa tentang stunting, penyebabnya, serta langkah-langkah pencegahannya.

Melalui forum ini, pihak Pemerintah Kecamatan, masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, petugas kesehatan, serta berbagai pihak terkait lainnya dapat saling berkolaborasi juga untuk dapat meningkatkan kesadaran dan merumuskan strategi bersama dalam menanggulangi stunting serta menyusun rencana persiapan, waktu, agenda, serta kebutuhan-kebutuhan penyelenggaraan rembuk stunting yang akan dilakukan di tingkat Desa. Pungkasnya.

Dalam paparan materi, Kepala Kepala Pukesmas Jeumpa Husaini. SKM, menguraikan tentang Kebijakan dan Peranan Pemerintah Desa, Dalam Percepatan Penurunan Stunting, hal penting yang ditekankan tetang percepatan penurunan stunting, terkait faktor resiko/penyebab yang lebih dominan akibat nutrisi yang buruk pada masa prekonsepsi (sebelum kehamilan), kehamilan dan laktasi, hal ini perlu adanya pelatihan peningkatan kapasitas kader posyandu serta pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita di masing-masing wilayah kerja kader posyandu.Jelasnya.

Setelah selesai stakeholder pemaparan materi, mengakhiri pembahasan rumbuk stunting di lanjutkan oleh Tuha Peut Desa Cot Tarom Tunong, dalam pertemuan ini menyepakati program intervensi yang akan dimasukan sebagai Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa tahun 2025, diantaranya bimbingan, menyusun data dan informasi tentang prevalensi stunting di Desa, termasuk faktor-faktor yang berkontribusi seperti pola makan, kesehatan ibu, sanitasi, dan lingkungan.

Mengumpulkan berbagai pihak terkait, tenaga kesehatan, kader posyandu, dan masyarakat untuk berdiskusi tentang penyebab dan solusi stunting, merencanakan program atau kegiatan yang bisa dilakukan untuk mencegah dan menangani stunting, seperti program pemberian makanan tambahan, pendidikan gizi, dan peningkatan akses layanan kesehatan serta melaksanakan program yang telah direncanakan dan melakukan pemantauan serta evaluasi untuk memastikan efektivitas intervensi dan petugas kesehatan agar mereka lebih memahami cara mencegah dan menangani stunting. Urainya

Peserta rapat pertemuan rembuk stunting berlangsung tertib,aman dan nyaman dan juga, kegiatan tersebut di ikuti sampai selesai, acara tutup dengan memohon Do’a Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang baca oleh Imam Gampong.(MZ)

Penulis: MuzakkirEditor: Redaksi
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *