Oleh : Ismail Ratusimbangan Kepala Perwakilan Media Tabloidbnn.info. Kepri.
Tabloidbnn.info. Batam. Peredaran narkoba di Indonesia semakin hari semakin mengerikan, baik secara jumlah maupun kuantitas, secara signifikan di seluruh daerah di Indonesia.
Tidak terkecuali di provinsi Kepulauan Riau yang terdiri dari 7 kabupaten / Kota, dan Batam adalah kota yang terpadat penduduknya.
Penulis selama satu bulan melakukan investasi dan mengumpulkan informasi dari beberapa sumber,di setiap Tempat hiburan malam di kota Batam.
Food court, Karaoke & PUB serta Diskotik menggali informasi dengan menyembunyikan identitas diri, berbaur dengan pengunjung penikmat hiburan malam, agar dapat di tuangkan dalam tulisan ini, untuk diketahui oleh para pembaca, agar pembaca dapat mengetahui sesungguhnya tentang sejauh mana peredaran dan pemakaian Narkoba di tempat hiburan malam di kota Batam, mengingat selama ini sedikit sekali media menyajikan informasi tentang narkoba di tempat hiburan malam, mungkin karena alasan tidak tertarik, namun sepatutnya kita selaku anak bangsa harus prihatin dengan kondisi peredaran narkoba di Indonesia saat.
Banyak upaya yang telah dilaksanakan oleh pemerintah untuk penanggulangan peredaran dan pemakaian Narkoba di seluruh Indonesia, dengan biaya yang dikeluarkan tidaklah sedikit, namun hasilnya belum sesuai dengan harapan.
Penyelundupan Narkoba baik dari laut maupun udara sering tertangkap dengan jumlah yang begitu besar, namun hanya mengamankan sebatas kurir.
Dan begitu juga kondisi aparat penegak hukum kita tidak sedikit tersangkut kasus narkoba, seperti yang ternyata di kota Batam,10 anggota Satnarkoba Polresta barelang berikut kasatnarkoba berurusan dengan hukum karena persoalan penjualan barang bukti sabu-sabu.
Kembali kepada topik cerita yang di temukan oleh penulis dari hasil investigasi dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, peredaran dan pemakaian Narkoba di beberapa tempat hiburan malam di kota Batam, ternyata memang berlangsung setiap malam,ada tempat hiburan yang menjual langsung narkoba kepada pengunjung,ada juga tempat hiburan yang tidak menyediakan narkoba, tetapi para pengunjung memperoleh dari tempat lain.
Jenis Narkoba yang dominan yang di jual belikan adalah ekstasi ( inex ) yang harganya sebutir nya antara Rp 600.00 sampai Rp 750.000, Namun ada juga tempat hiburan pengunjung nya menikmati narkoba jenis KEY, hal ini di sampaikan oleh sumber kepada penulis, sumber tersebut adalah pekerjaan LC perempuan yang tugasnya menemani tamu yang sedang minum.
Dari apa yang ditemukan dan di dapat oleh penulis, pembaca dapat mengetahui bahwa betapa bahayanya narkoba telah merasuk setiap orang tanpa pandang umur dan profesinya.
Kesimpulan, mungkinkah narkoba di Indonesia dapat ditumpas sampai ke akar akar, tentulah sangat mustahil, dengan kondisi mental aparat penegak hukum + 62, kecuali orang orang tersebut digantikan oleh manusia Robot, mungkin itulah yang bisa menghentikan peredaran narkoba, jika kondisi sekarang berapa generasi pun tidak akan berhasil.
Peribahasa bilang Semut diseberang lautan dapat kelihatan tetapi gajah didepan mata tidak kelihatan, itulah rusak kondisi moral mereka yang di tugaskan oleh negara untuk memberantas narkoba.
Semoga awal yang di sajikan oleh penulis hanya beberapa baik, hendaknya dapat membangkitkan gairah teman teman media / jurnalis mengupas tuntas tentang narkoba di sekeliling Kita.
Janganlah kita terlalu besar berharap dengan aparat penegak hukum Kita, untuk bisa menuntaskan peredaran dan pemakaian Narkoba di dalam tempat hiburan malam, sebab fakta mengatakan kapan pun mereka datang, semua pengusaha telah menyiapkan meja beserta minuman dan pernak pernik nya tanpa membayar, seperti kepolisian,BNN ,Dinas pariwisata dan imigrasi, bagi penyedia hiburan malam orang asing, jatah ( komplemen ) telah tersedia bagi mereka, sepuasnya di Negara + 62 ini.
