Pemerintah Diminta Harus Bijak Terkait Pembangunan Tanggul di Peudada

  • Bagikan

Tabloidbnn.info | Bireuen – Masyarakat Kecamatan Peudada yang mayoritasnya penduduk tinggal di pesisir laut dan daerah aliran sungai, mareka tidak luput dari dampak gelombang pasang dan banjir serta erosi tepi sungai.

Keinginan warga akan adanya Pembangunan Tanggul tepi sungai peudada dan juga pemasanga batu gajah pemecah ombak pantai ini sudah sekian lama ditunggu-tunggu oleh masyarakat setempat, tapi Pemerintah Daerah sudah merealisasikan di tahun 2024 ini.

Salah seorang tokoh masyarakat Peudada Bireuen, Rijal, S.Pd, menjawab media ini mengatakan sangat mendukung dan mengapresiasi program Pemerintah Daerah saat ini.

Diketahui realisasikan Pembangunan Tanggul tepi sungai Peudada sedang berlangsung di kerjakan oleh pihak rekanan, Namun sayangnya ada pihak – pihak mempertanyakan pada rekanan tentang material yang datangkan dan pasang pada tanggul tepi sungai Peudada Bireuen. Selasa ( 20/8/2024 ).

Di katakan Rijal pada Awak media, Yang kami sesalkan terhadap kata – kata segelintir orang yang tidak memikirkan nasib dan kepentingan masyarakat, warga kami yang tinggal tepi sungai sangat menderita di saat banjir tiba akan terjadi erosi dan sebagian harta benda milik warga di bawa arus sungai.

Kami menyangkut dengan hal material yang pasang tepi sungai Peudada belum selasai kerjakan selalu dipertanyakan bagaimana denga batu gajah telah dipasang di Kecamatan lain kenapa tidak di persoalkan. Jelasnya.

Lanjutnya, Kami baru merasa kemerdekaan di bidang Infrastruktur sudah terhambat pembangunan pemasangan tanggul aliran sungai, padahal indonesia merdeka sudah 79 tahun baru kali ini masyarakat Peudada yang tinggal di kemukiman batee kureng merasakan bantuan Pemerintah Daerah yang ini sedang kerjakan.

Pemerintah Daerah harus cerdas memikirkan untuk kepentingan masyarakat karena keberhasilan pelaksanaan pembangunan masyarakat sangat bergantung kepada peranan Pemerintah tentang segi pembangunan dapat mencapai hasil pembangunan secara optimal. Sambungnya

Tambahnya Rizal, Kebijakan publik yang bersifat cerdas adalah kebijakan publik yang tangung mengenai terhadap inti dari permasalahan di masyarakat. Adapaun bersifat bijaksana, artinya kebijakan tersebut harus bersifat adil dan tidak memikat serta kebijakan tersebut memiliki sifat memberi harapan bagi masyarakat untuk menjadi lebih baik.

Ketika masyarakat membutuhkan perlindungan dari ancaman bencana alam seperti abrasi sungai,pantai, Pemerintah harus hadir memberikan solusi.

Kata Rijal alangkah sangat di sayangkan di duga ada pihak pihak yang kurang bertanggung jawab untuk menghalangi proyek pembangunan tanggul yang bahan material nya batu gajah .

Sebagai putra asli Peudada saya tidak setuju dengan ada orang – orang yang kurang bertanggung jawab untuk menghalangi proyek pembangunan tanggul sedang di kerjakan harus di hentikan, Padahal Pemerintah Daerah, Provinsi juga Pemerintah Pusat telah membantu masyarakat Kecamatan Peudada Bireuen Provinsi Aceh.

Kami berharap Pemerintah dapat melanjutkan pembangunan tersebut, Dengan harapan Pembagunan di mulai tebing sungai Desa sampai ke Kuala TPI Peudada agar Desa kami terlindung dari banjir dan mencegahnya longsor, karena setiap datangnya musim hujan akan terjadi banjir, Masayrakat sangat menderita dimana sebagian kebun warga yang di pinggir sungai terkikis di bawa air. Ungkapnya.

Di mana kita dapat berpikir kenapa pembangunan di Kabupaten Bireuen ini sulit untuk maju, seharusnya kita perlu berpikir setiap pembangunan Desa yang usulkan melalui Musrenbang Desa sampai ke tingkat Kabupaten, Usulan sudah di perjuangkan oleh para Keuchik dan tokoh masyarakat Peudada Bireuen, hal itu selalu membahas mengenai pembangunan tanggul tersebut, alhamdulillah baru ini tanggul tersebut bisa terelisasikan oleh Pemerintah. Ungkap Rijal

“Untuk setiap kepentingan masyarakat selalu ada persoalan kurang berpihak kepada kepentingan masyarakat, kalau mengenai batu gajah yang di jadikan persoalan bahan baku untuk pembangunan tanggul di Peudada Bireuen.

Apakah pemasangan batu gajah di tempat lain yang sudah selesai di kerjakan khususnya di Provinsi Aceh ada yang memiliki surat izin kenapa tidak di kritik, Apa bedanya pemasangan tanggul sungai Peudada dengan material batu gajah dengan pembangunan tanggul sungai di Kecamatan lain.

Oleh karena itu, jika kita ingin memberikan kritikan harus mikirkan untuk kepentingan masyarakat, janganlah hanya di Kecamatan menjadi bahan bahan ocehan yang dapat merugikan masyarakat kami”.

Menurutnya Rijal, Bahan baku batu gajah yang di datangkan oleh pihak rekanan sesuai dengan pihak perencanaa awal, untuk pembangunan tanggul Sungai materialnya butuh batu gajah, jika pembangunan tersebut di bangun asal jadi baru di kritik saya setuju , tapi untuk sementara ini apa yang harus di kritik , karena sedang lakukan pembangunan tanggul tersebut, Ujarnya Rijal.

Perlu Saya sampaikan, tegaskan bersuara bukan untuk menjilat rekanan beliau putra asli Bireuen, Bagi saya tidak ada kepentingan apapun disitu, Saya hanya menyampaikan demi kepentingan masyarakat banyak untuk menyelamatkan wilayah Kecamatan Peudada bebas dari banjir yang merasakan dampaknya kami warga Peudada yang sangat menderita datangnya hujan. (Mz- SA)

Penulis: Muzakkir
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *